Surabaya (pilar.id) – Aqiella Nadya Shafwah, calon siswa Sekolah Polisi Wanita Lembaga Pendidikan dan Latihan (Sepolwan Lemdiklat) Polri, meraih prestasi membanggakan dengan lolos seleksi rekrutmen Bintara Polri Tahun Anggaran 2024. Aqiella adalah putri dari Ipda Ahmad Nurhadi, korban bom Surabaya 2018, yang mengalami kebutaan dan luka berat akibat kejadian tersebut.
Pengumuman seleksi Bintara Polda Jawa Timur (Jatim) dilakukan pada Kamis (11/7/2024), di mana Aqiella menangis bahagia sambil memeluk ayahnya yang hadir di sidang akhir pengumuman. Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri, melalui Biro SDM Polda Jatim, mengikutsertakan Aqiella sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian Ipda Ahmad Nurhadi.
“Bapak korban bom tahun 2018, saat itu saya masih SMP. Saya bangga dengan bapak yang mengorbankan dirinya demi menjaga misa gereja. Saya ingin menjadi seperti bapak, pahlawan,” kata Aqiella, lulusan SMAN 16 Surabaya.
Aqiella menceritakan kembali peristiwa Bom Surabaya yang menimpa ayahnya. “Saat itu Bapak saya bertugas menjaga gereja dan menjadi korban bom bunuh diri. Bapak saya kehilangan penglihatannya dan mengalami luka berat,” ungkap Aqiella.
Ketabahan dan semangat ayahnya menjadi motivasi bagi Aqiella untuk melanjutkan tugas sebagai abdi negara. “Saya ingin meneruskan perjuangan bapak yang tidak hanya bekerja mencari nafkah, tapi juga mengabdi kepada masyarakat dan negara,” tutur Aqiella.
Aqiella mengikuti rekrutmen Bintara Polri melalui jalur rekrutmen proaktif (rekpro). “Meski jalur rekpro, proses seleksinya sama dengan jalur reguler. Saya mempersiapkan fisik, mental, dan akademis sebelum seleksi,” jelasnya.
Aqiella mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto, dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce atas kesempatan yang diberikan. (ret/hdl)