Jakarta (pilar.id) – Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, mencetak rekor baru dengan melampaui harga 100 ribu Dollar AS untuk pertama kalinya.
Namun, harga kembali terkoreksi dan ditutup pada 97.093 Dollar AS pada Jumat (6/12/2024). Meski fluktuasi ini memunculkan kekhawatiran, Bitcoin tetap menarik perhatian banyak investor.
BTC sempat menyentuh titik tertinggi di 103.630 Dollar AS sebelum turun akibat aksi ambil untung dan faktor eksternal lainnya.
Menurut Fyqieh Fachrur, seorang trader dari Tokocrypto, tren harga Bitcoin jangka pendek sangat dipengaruhi oleh perkembangan ETF Bitcoin spot di AS serta dampak dari pencalonan Trump sebagai Ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC).
Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan BTC
Fyqieh mencatat beberapa elemen yang berpotensi menekan harga BTC:
- Aktivitas Mt. Gox: Pada 5 Desember 2024, dompet Mt. Gox memindahkan BTC senilai 2,43 miliar Dollar AS. “Mt. Gox memegang 39.878 BTC atau setara 3,92 miliar Dollar AS. Jika kreditor menjual BTC, ini dapat memicu tekanan jual signifikan,” ujar Fyqieh.
- Aksi Ambil Untung: Setelah melampaui 100.000 Dollar AS, banyak investor jangka pendek mengambil keuntungan, mendorong koreksi harga.
Meski demikian, Bitcoin tetap menjadi aset dengan pertumbuhan luar biasa, mencatatkan kenaikan 131 persen (YTD) sepanjang tahun 2024.
Prediksi Harga Bitcoin
Analis optimistis dengan potensi jangka panjang Bitcoin. Beberapa memperkirakan harga BTC bisa mencapai 200.000 Dollar AS pada akhir 2025, sementara proyeksi jangka panjang mematok harga melampaui 1 juta Dollar AS pada 2030.
Adopsi yang meluas oleh institusi dan regulasi yang lebih mendukung menjadi faktor pendorong utama.
“Bitcoin menembus level 100.000 Dollar AS adalah momen bersejarah. Adopsi institusional yang terus meningkat menjadikan Bitcoin semakin diterima sebagai aset yang sah,” kata Fyqieh.
Apakah Terlambat untuk Investasi?
Harga Bitcoin yang tinggi sering memicu FOMO (Fear of Missing Out) di kalangan investor. Namun, Fyqieh menyarankan pendekatan strategis.
“Meski harga tinggi, investor jangka panjang tetap punya peluang. Fokus pada potensi teknologi blockchain dan adopsi global kripto,” jelasnya.
Bitcoin saat ini diperdagangkan di sekitar 97.393 Dollar AS. Analis memperkirakan harga dapat naik ke 120.000 Dollar AS pada kuartal pertama 2025, didukung minat institusional dan regulasi yang lebih jelas di banyak negara.
Bagi investor, strategi jangka panjang adalah kunci untuk menghadapi volatilitas. “Penting untuk menghindari keputusan impulsif dan tetap memandang kripto sebagai bagian dari portofolio yang lebih besar,” pungkas Fyqieh. (hdl)