Jakarta (pilar.id) – Bono. Itulah nama pahlawan kemenangan Maroko saat menundukkan Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia, Rabu (7/12/2022) dini hari di Stadion Education City. Nama lengkapnya, Yassine Bounou. Kiper 31 tahun yang bermain di Sevilla.
Maroko, secara dramatis melanjutkan penampilan apik mereka di Piala Dunia Qatar 2022 dan menyingkirkan Spanyol lewat babak adu penalti. Kiper Maroko, Bono, berhasil menepis dua dari tiga tembakan algojo penalti Spanyol.
Sedangkan Achraf Hakimi yang menjadi penendang terakhir, secara manis menutup kemenangan Maroko lewat tendangan panenka.
Maroko menjadi satu-satunya tim kejutan yang masih bertahan setelah Australia, Jepang, dan Korea Selatan tersingkir di babak 16 besar. Maroko, juga jadi satu-satuya wakil Afrika yang masih bertahan di Piala Dunia Qatar 2022 ini.
Pertandinga antara Maroko dan Spanyol, berlanjut ke babak adu penalti setelah keduanya, sama-sama tak berhasil mencetak gol sepanjang 120 menit pertandingan berjalan.
Tiga penendang Spanyol di babak adu penalti semuanya gagal mencetak gol. Sarabia yang jadi algojo pertama, tendangannya berhasil ditebak dengan tepat oleh Bono dan bola membentur tiang gawang.
Sedangkan tendangan Carlo Soler dan Buesquest sebagai eksekutor kedua dan ketiga, ditebak dengan tepat oleh Bono dan berhasil ditepis.
Di sisi lain, dari empat penendang Maroko, hanya Benoun yang gagal karena ditangkap oleh Unai Simon. Sabiri, Ziyech, dan Hakimi berhasil menyarangkan bola ke gawang Unai Simon dan mengukuhkan kemenangan dengan skor penalti 3-0.
Pertahanan yang solid dan penampilan apik Bono di bawah mistar menjadi kunci dari keberhasilan Maroko menahan gempuran serangan para pemain Spanyol.
Secara statistik, Spanyol memang unggul segalanya dari Maroko. Mereka memiliki penguasaan bola mencapai 77 persen. Spanyol, juga mencatatakan 13 kali tembakan. Meski, hanya satu yang mengarah tepat ke gawang.
Pasalnya, berkali-kali upaya pemain Spanyol melepaskan tendangan, berhasil diblok oleh lini pertahanan Maroko yang dipimpin oleh Saiss dan Amrabat.
Kemampuan para pemain bertahan Maroko menggagalkan upaya Spanyol saat melakukan tembakan, juga menjadi penyebab banyaknya tendangan pojok yang diterima Spanyol mencapai 8 kali. Sedangkan Maroko, tak sekalipun mendapat kesempatan melakukan sepakan pojok.
Keberhasilan Maroko melaju ke perempat final sekaligus mencatatkan sejarah tersendiri bagi negara Afrika tersebut. Pasalnya, ini kali pertama dalam sejarah, Maroko bisa melaju hingga partai perempat final di Piala Dunia. (fat)