Jakarta (pilar.id) – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai Rp25 triliun atau 220.000 unit pada 2023.
Komisioner BP Tapera, Adi Setianto mengatakan, realisasi penyaluran dana FLPP per 14 Desember 2022 sebesar 216.029 unit senilai Rp24,03 triliun. Sehingga penyaluran dana FLPP sejak tahun 2010 sampai dengan Desember awal mencapai sebesar 1.159.608 unit dengan nilai Rp99,21 triliun.
“Sedangkan untuk pembiayaan Tapera (tahun 2023 ditargetkan) sebanyak 10.000 unit senilai Rp 1,05 Triliun,” kata Adi dalam keterangannya, Senin (19/12/2022).
Adi mengakui, BP Tapera masih menghadapi beberapa tantangan di tahun mendatang. Seperti infasi, suku bunga relative tinggi dan potensi penurunan daya beli masyarakat. Meski begitu, pihaknya optimis prospek sektor perumahan tahun depan akan berjalan bagus.
Ia mengatakan, pasar yang dinamis dan terus bertumbuh menjadi prospek investasi bagi dana yang digunakan pada pembiayaan perumahan. Sehingga hal tersebut akan menjadi dasar penyusunan strategi dan rencana investasi finansial.
“Khusus untuk perumahan, setelah melewati masa pandemi yang sudah hampir tiga tahun ini, industri perumahan di Indonesia sepertinya sudah semakin mengarah ke kondisi normal,” tutur Adi.
Chief Economist, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Winang Budoyo mengatakan, sektor real estate tetap selalu hijau meski pada saat pandemi Covid-19. Sebab, permintaan rumah yang diperkirakan turun saat pandemi, ternyata tidak terjadi.
“Sektor perumahan relatif resilien terhadap kondisi pandemi kemarin,” ujar Winang. (her/hdl)