Cianjur (pilar.id) – PT Brantas Abipraya (Persero) menunjukkan keseriusan untuk selalu hadir membangun negeri, salah satunya dengan membangun kembali infrastruktur di Cianjur, Jawa Barat pasca terkena bencana gempa yang terjadi pada akhir tahun lalu.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan dan peningkatan infrastruktur di Jawa Barat, terutama di Kabupaten Cianjur, beberapa pembangunan telah dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa konstruksi ini.
“Setelah menyelesaikan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Tahap I yang berada di Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit dan Huntap Tahap II yang berada di Kecamatan Mande sebanyak 151 unit, dan akan ditambahkan 190 unit di Kecamatan Cipanas,” ujar Purnomo, Direktur Operasi II Brantas Abipraya.
Selain pembangunan hunian tetap untuk masyarakat, Brantas Abipraya juga melakukan beberapa pekerjaan infrastruktur pendukung lainnya untuk membangun kembali fasilitas yang rusak akibat gempa di Kabupaten Cianjur.
Beberapa proyek tersebut termasuk pembangunan RSUD di Kabupaten Cianjur, gedung DPRD, gedung Markas Komando Distrik Militer (Makodim) Cianjur, pembangunan sekolah di Cilaku Kabupaten Cianjur, dan proyek TPAS (Tempat Pembuangan Akhir Sementara dan Penataan Landfill Sementara Pasir Sembung, Kabupaten Cianjur, Kecamatan Cilaku).
Pengerjaan proyek TPAS dilakukan di atas lahan seluas 7 Hektar (Ha) dengan penggunaan lahan seluas kurang lebih 4 Ha. Dikerjakan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), pembangunan ini dimulai pada Desember 2022 dan ditargetkan selesai pada akhir Juli 2023.
Sementara itu, pengerjaan RSUD Sayang Cianjur ditargetkan selesai pada Agustus tahun ini. Pada fasilitas pendidikan, Brantas Abipraya akan membangun 35 sekolah di Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Seluruh proyek ini diharapkan dapat selesai pada Juli dan Agustus tahun ini.
“Kami berharap pembangunan infrastruktur di Cianjur ini dapat membangkitkan kembali perekonomian dan tentunya kami selalu mengutamakan keunggulan mutu serta kualitas bangunan. Semoga pembangunan ini dapat memberikan kehidupan yang nyaman untuk aktivitas sehari-hari dan layak untuk masyarakat,” tutup Purnomo. (usm/hdl)