Jakarta (pilar.id) – PT Brantas Abipraya (Persero) bersama 12 BUMN lainnya meluncurkan Program BUMN Pelita Warna Tahap 2 Tahun 2024, sebuah inisiatif berkelanjutan yang dirancang untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya warga binaan di Lapas Cipinang.
Peluncuran program ini berlangsung pada 26 Juni dan merupakan bagian dari komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya, Tumpang Muhammad, menyatakan bahwa Program Pelita Warna merupakan kontribusi aktif perusahaan dalam membangun negeri melalui TJSL.
“Program ini mencakup inisiatif di tiga bidang prioritas: lingkungan, ekonomi, dan pendidikan. Di bidang lingkungan, kami melakukan revitalisasi sarana dan prasarana sanitasi,” ujar Tumpang.
Revitalisasi sanitasi bertujuan menjadikan lingkungan lapas ramah lingkungan dengan bio septitank dan bio digester. Program ini juga memperkenalkan integrated farming yang menggabungkan produksi tanaman dan ternak untuk memastikan akses pangan sehat dan bergizi bagi warga binaan.
Dukungan Kemandirian Ekonomi
Di bidang ekonomi, produk roti, kopi, dan kriya yang dihasilkan oleh warga binaan dari Program Pelita Warna Tahap 1 Tahun 2023 akan dipasarkan dengan dukungan pelatihan dan pemasaran di Tahap 2 Tahun 2024.
“Bantuan dalam kemasan dan branding akan meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di pasar,” tambah Tumpang. Program ini juga menyediakan peralatan usaha kriya seperti mesin laser dan alat kemasan untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Pada bidang pendidikan, program ini menawarkan sosialisasi anti narkoba tahap kedua, revitalisasi ruang Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan pelatihan keterampilan MS Office bersertifikat.
Tujuannya adalah memberikan keterampilan berharga bagi warga binaan yang dapat mereka manfaatkan setelah menyelesaikan masa tahanan.
Kolaborasi dan Dampak Positif
Acara peluncuran program ini dihadiri oleh perwakilan dari 13 BUMN kolaborator, Edi Eko Cahyono (Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN), R. Andika Dwi Prasetya (Kepala Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta), dan Enget Pulungan Prayer Manik (Kepala Lapas Cipinang).
Edi Eko Cahyono menyatakan, “Program ini adalah bukti nyata dari tanggung jawab sosial BUMN. Melalui kolaborasi ini, kita dapat membuka peluang baru dan memberikan harapan bagi warga binaan.”
Tumpang Muhammad menambahkan, “Kolaborasi ini juga menumbuhkan semangat perubahan positif pada warga binaan dan mendorong mereka untuk berkontribusi kembali ke masyarakat.”
Tumpang berharap program ini terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. “Kami yakin kegiatan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi warga binaan dan menjadi pemacu transformasi berkelanjutan di Lapas Cipinang,” tutupnya. (usm/hdl)