Surabaya (pilar.id) – Universitas Airlangga tak berhenti mencetak prestasi, melalui Tim berskema kewirausahaan (PKM-K) yang telah membanggakan dengan membawa pulang medali kemenangan.
Tim tersebut bernama Patrick Spray yang berhasil meraih medali perunggu kategori poster dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2022.
Tim yang terdiri dari Mesy Indriani (FPK) sebagai ketua, lalu Aldy Kurnia Aji (FPK), Putri Salma Nabila (FPK), Jihan Aura (FV), dan Muhammad isaac (SIKIA), mengaku bangga atas predikat yang berhasil dicapai.
Seperti yang disampaikan Mesy Indriani, jika dalam prosesnya mereka di bantu tim dosen TPK dan GS dari UNAIR dan merasa senang, bercampur terharu saat mendapat medali perunggu.
Kini, produk Patrick Spray sudah diperjualbelikan secara daring di laman e-commerce yang dibuat tim tersebut. Mesy berharap kedepannya dapat merealisasikan bisnis dan produk Patrick Spray agar semakin berkembang di dunia pasar.
“Rencana kedepannya, kami harap dapat mengembangkan bisnis dan produk kami. Sebenarnya sudah ada yg terjual secara online tetapi kami berencana untuk mengembangkan dari segi produk maupun pemasaran dan penjualan,” paparnya.
Lebih lanjut, Messy mengatakan konsep Patrick Spray sama seperti deodorant pada umumnya, namun bahan yang digunakan merupakan bahan yang paling aman untuk dipakai di kulit manusia, yaitu ekstrak bintang laut.
“Hal itu dikarenakan bintang laut memiliki kandungan flavonoid sebagai antibakteri, yang menjadi bahan utama produk ini,” jelasnya.
Kandungan flavonoid dalam bintang laut, terbukti secara ilmiah merupakan yang paling aman digunakan di kulit manusia dengan kadar pH rentang 5–6.
” Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Maka dari itu, memproduksi deodorant spray juga termasuk ke dalam memanfaatkan kekayaan alam,” jabarnya.
Dalam produksinya, Mesy menyebutkan bahwa satu bintang laut dapat menghasilkan lima sampai enam mililiter flavonoid. Pada awalnya, bintang laut akan direbus dan disuling sehingga menghasilkan cairan yang mengandung flavonoid dan zat-zat lainnya, lalu diekstrak beberapa kali hingga tersisa flavonoidnya saja.
Mesy menjelaskan, produk ini tidak luput dari efek samping. Maka dari itu, ia dan tim memproduksi beberapa varian Patrick Spray dengan menyesuaikan kebutuhan kulit konsumen.
Di akhir, Messy berharap kedepannya semakin banyak inovator-inovator muda Indonesia yang berasal dari UNAIR dengan membawa gagasan yang menarik, kompeten, dan berhasil di kancah nasional maupun internasional.
“Teruslah berpikir kritis dan rajin mencari referensi serta pengalaman dari yang sebelumnya. Milikilah hati yang kuat dan mau dikoreksi untuk setiap komentar yang diberikan agar dapat memperbaiki kesalahan,” harapnya.
Untuk pembelian, konsumen dapat menemukan produk itu melalui akun instagram @patrickspray.deodorant. (jel/hdl)