Jakarta (pilar.id) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menyalurkan pembiayaan ke sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar Rp599,58 miliar per Mei 2022. Jumlah itu naik sekitar 23,76 persen sejak Desember 2021.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan, hal itu menandakan keseriusan perseroan dalam mendorong kemajuan usaha kerakyatan. Ke depan, BSI ingin berperan lebih aktif sebagai salah satu katalisator pemulihan ekonomi nasional.
“BSI berupaya hadir mendorong perekonomian di berbagai sektor tak terkecuali segmen UMKM sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional,” kata Hery, di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Sebagai dukungan nyata terhadap pengembangan segmen UMKM, BSI baru-baru ini meluncurkan UMKM Center di DIY. Sebelumnya, pada akhir Desember 2021 lalu perseroan juga meresmikan UMKM Center di Provinsi Aceh.
Adapun BSI UMKM Center di Yogyakarta berlokasi di jalan Jl. Doktor Sutomo No. 8 Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Selain lokasinya yang strategis, keberadaan UMKM Center di DIY ini dapat menjadi contoh pengembangan UMKM bagi daerah lainnya karena memiliki ribuan komunitas anak muda kreatif.
“Kehadiran UMKM Center di Yogyakarta merupakan bagian dari upaya BSI meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha di segmen tersebut. Sehingga terbentuk suatu ekosistem UMKM Indonesia yang unggul dan berkualitas,” kata dia.
Untuk diketahui, data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. Sektor UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.
“BSI dan UMKM tidak bisa dipisahkan, BSI dan UMKM itu senafas dan seirama,” kata Hery.
Sebagai informasi tambahan, perseroan telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM mencapai Rp40,8 triliun secara nasional dengan kualitas pembiayaan yang sangat baik. Nilai tersebut sekitar 23,05 persen dari total portofolio pembiayaan BSI. (ach/hdl)