Yogyakarta (pilar.id) – Berbagai inovasi dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) DI Yogyakarta untuk mewujudkan transformasi kultural bisnis UMKM menuju kawasan wisata Internasional Malioboro, khususnya di pusat cinderamata dan oleh-oleh Teras Malioboro (TM) 1 dan 2.
Pengembangan inovasi tersebut, terdiri dari beberapa aspek terutama dari sisi digitalisasi dengan melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha yang berada di TM 1 dan TM 2.
“Ada tiga aspek inovasi yang kita lakukan, yakni terkait kelembagaan saat menyatukan dan mensentralkan para tenant harus ada kelembagaan khusus yang mengelola,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi saat Podcast Rembag Kaistimewan di TM 1, Kamis (9/2/2023).
Kemudian, adanya regulasi yang mendorong aspek yang harus dibawa ke transformasi digital, serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sehingga UMKM bisa naik kelas. Di samping itu juga, kualitas dan hospitality juga turut ditingkatkan agar pengunjung merasa nyaman.
“Minimal sekali hospitality karena tempat ini diharapkan bisa menjadi surga destinasi wisata belanja. Selain itu, pendampingan SDM seperti kompetensi, bimbingan teknis (bimtek) mulai dari penyajian, program- programnya,” terangnya.
Selanjutnya, untuk memformalkan tempat yang sesuai peruntukannya, pihaknya juga membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai tanda pengenal bagi pelaku usaha yang bisa digunakan untuk mengajukan Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional.
“Lalu digitalisasi keuangan melalui pembayaran cashless ataupun non-tunai, serta memasarkan produk secara online. Jadi mengarah digitalisasi namun ekosistemnya dipenuhi juga,” bebernya.
Upaya tersebut, kata Siwi sebagai salah satu dukungan menjadikan kawasan sumbu filosofi menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Menurutnya, nantinya pendampingan tersebut akan terus berlanjut dengan terus melakukan pembenahan dan evaluasi.
“Kita harus berhati-hati menjaga konsistensi, kontinuitas dan kualitas, di samping terus meningkatkan manajemen pelaku usaha juga membangun jejaring. Jadi tidak hanya sepotong-potong lalu berhenti, pasti terus berlanjut,” tutupnya. (riz/hdl)