Yogyakarta (pilar.id) – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Yogyakarta telah memainkan peran penting dalam menjaga harmoni dan persatuan antara pemeluk agama, salah satunya melalui seni budaya.
Dalam Gelar Potensi Kesenian Masyarakat FKUB Award 2023 yang diadakan di Plaza Malioboro, Kota Yogyakarta, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai ekspresi seni budaya yang menghormati nilai-nilai agama.
Sutono menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah bukti bahwa Kota Yogyakarta memiliki ruang ekspresi seni budaya yang menghormati nilai-nilai keagamaan, dan ini harus terus dikembangkan sebagai alat untuk memperkuat iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Kota Yogyakarta terdiri dari berbagai kelompok suku, budaya, dan latar belakang agama yang beragam, sehingga toleransi dan saling menghormati antara satu sama lain harus menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat,” kata Sutono.
Yunianto Dwi Sutono juga berharap bahwa FKUB Kota Yogyakarta akan terus mendorong berbagai kegiatan lintas agama untuk menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama.
Hal ini sejalan dengan komitmen untuk membangun Kota Yogyakarta dengan harmonisasi kehidupan umat beragama sebagai fokus utama.
Muhammad Chirzin, Ketua FKUB Kota Yogyakarta, menambahkan bahwa pentas seni budaya adalah salah satu cara memperkuat kerukunan antar umat beragama.
Seni budaya memiliki sifat yang menghibur, mudah diterima, dan penuh pesan moral, sehingga diharapkan dapat semakin mempererat keharmonisan di Kota Yogyakarta.
Dalam pentas seni budaya FKUB Award 2023, berbagai kelompok seni mewakili agama-agama yang diakui di Indonesia, termasuk Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Selain pementasan seni budaya, kegiatan ini juga memberikan penghargaan kepada Kelurahan Rukun Beragama dan Penggiat Kerukunan Umat Beragama FKUB Award 2023 sebagai pengakuan atas kontribusi mereka dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Yogyakarta.
Koordinator Kelurahan Rukun Beragama dari Unsur Agama Kristen, Paulus Kristiyanto, menyatakan bahwa kelurahan rukun beragama dilihat bukan hanya dari adanya tempat ibadah yang mewakili berbagai agama, tetapi juga melalui keterlibatan aktif masyarakat lintas agama dalam berbagai kegiatan sosial.
Hal ini adalah cerminan nyata bagaimana warga Kota Yogyakarta menghargai keberagaman dan saling mendukung dalam menjaga kondusivitas dan kerukunan dalam kehidupan berkomunitas. (mad/ted)