Jakarta (pilar.id) – Bank Indonesia (BI) dan Reserve Bank of India (RBI) berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Nota kesepahaman tersebut akan dilaksanakan melalui dialog kebijakan, kerja sama teknis, pertukaran informasi, dan inisiasi bersama.
“Termasuk sistem pembayaran, inovasi keuangan digital, dan kerangka peraturan dan pengawasan dalam kerangka anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU-PPT),” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Minggu (17/7/2022).
BI dan RBI, lanjut Perry, berkomitmen untuk memperdalam hubungan melalui beberapa inisiatif penting. Inisiatif-inisiatif tersebut akan dilaksanakan melalui interaksi reguler membahas perkembangan dan masalah ekonomi, serta keuangan terkini. Selain itu kerja sama teknis juga akan dilakukan melalui pelatihan dan seminar bersama.
“Dan kerja sama untuk menjajaki konektivitas sistem pembayaran ritel lintas batas,” sambung dia.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dan Deputi Gubernur RBI Michael Debabrata Patra, serta disaksikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur RBI Shaktikanta Das. Gubernur Perry Warjiyo menekankan, MoU ini merupakan tonggak penting dalam hubungan antara Bank Indonesia dan Reserve Bank of India.
Meurutnya, sudah sejak lama kedua bank sentral bekerja sama, dan MoU ini akan menegaskan kolaborasi yang lebih solid di masa depan. “Ke depan, saya yakin bahwa hubungan yang sangat baik ini akan menghasilkan capaian yang bermanfaat bagi kedua bank sentral dan masyarakat kedua negara,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Shaktikanta Das mengapresiasi keramahan dan kehangatan Indonesia dalam menyelenggarakan pertemuan FMCBG G20 dengan sangat baik. Gubernur Das menyampaikan, pentingnya kerja sama di berbagai bidang mengingat kesamaan tujuan dan tantangan yang kedua bank sentral hadapi. Menurutnya, MoU ini merupakan satu langkah maju dalam mengimplementasi upaya bersama ke dalam bentuk yang formal.
“Ke depan, MoU akan lebih memperkuat hubungan bilateral kedua bank sentral dan memfasilitasi upaya dalam mencapai sistem keuangan yang mudah diakses, inklusif, dan aman,” tandasnya. (ach/hdl)