Samarinda (pilar.id) – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus berkomitmen memberikan pengalaman perbankan optimal bagi nasabah di Samarinda, Kalimantan Timur.
Dengan empat kantor cabang yang terletak di Jalan Simpang Merak, Jalan KH Khalid, Jalan Ir H Juanda, dan Jalan Bung Tomo, serta 17 mesin ATM yang tersebar di berbagai titik strategis, nasabah dapat dengan mudah mengakses layanan perbankan. CIMB Niaga selalu menempatkan nasabah sebagai prioritas utama dengan moto #YangUtama.
Untuk mempercepat layanan, CIMB Niaga juga menawarkan solusi digital melalui aplikasi OCTO Mobile dan OCTO Clicks. Layanan ini memungkinkan nasabah mengakses layanan perbankan kapan saja dan di mana saja. Selain itu, nasabah bisnis dapat memanfaatkan BizChannel@CIMB untuk transaksi bisnis yang lebih efisien, dan pemilik toko dapat menggunakan aplikasi OCTO Merchant untuk mempermudah transaksi jual beli.
Evita Barliana, Head of Region Jakarta A dan Kalimantan CIMB Niaga, menegaskan pentingnya Samarinda sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan industri di Kalimantan Timur.
“CIMB Niaga berkomitmen memberikan layanan prima dengan memadukan kapabilitas jaringan kantor cabang fisik dan layanan digital. Kami juga menyelenggarakan acara Ngobrolin Biznis (Ngobiz) pada 27 Mei 2024 untuk membantu pelaku usaha kapal tongkang memahami aturan perpajakan di industri perkapalan, khususnya di pasar ekspor,” ujar Evita dalam Media Gathering di Samarinda, Selasa (28/5/2024).
Capaian Positif Kuartal I/2024
Berbagai inisiatif dan layanan yang ditawarkan CIMB Niaga turut mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan secara nasional. Pada kuartal pertama 2024, CIMB Niaga mencatat laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun, meningkat 7,8 persen year-on-year (Y-o-Y), dengan earnings per share Rp66,96.
“Atas dukungan para pemangku kepentingan, kami mengawali tahun 2024 dengan baik. Pertumbuhan kredit yang sehat dan kualitas aset yang membaik menjadi dasar yang kuat bagi kami untuk terus memberikan nilai lebih. Ke depan, kami akan terus meningkatkan pengalaman nasabah melalui inovasi digital, memprioritaskan kebutuhan para pemangku kepentingan, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah Evita.
CIMB Niaga juga menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 24,5 persen dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 84,2 persen. Total aset konsolidasian mencapai Rp333,0 triliun per 31 Maret 2024, memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp248,0 triliun (+3,3 persen Y-o-Y), dengan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 64,6 persen. CASA tumbuh 8,9 persen Y-o-Y berkat upaya membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah melalui layanan digital.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 6,0 persen Y-o-Y menjadi Rp211,6 triliun, terutama dari pertumbuhan pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,4 persen Y-o-Y dan Perbankan Konsumer yang tumbuh 6,9 persen Y-o-Y. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat 15,8 persen Y-o-Y.
Fokus pada Perbankan Syariah dan Keberlanjutan
Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga Syariah tetap menjadi UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp56,2 triliun (+15,4 persen Y-o-Y) dan DPK sebesar Rp50,6 triliun (+2,6 persen Y-o-Y) per 31 Maret 2024. Pertumbuhan pembiayaan signifikan ini sebagian besar didorong oleh segmen ritel. CIMB Niaga Syariah juga fokus pada pendanaan murah dengan mengembangkan jaringan komunitas.
“Selain itu, hampir 26 persen dari total pembiayaan Bank mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). CIMB Niaga terpilih sebagai salah satu dari tujuh bank yang berkomitmen mencapai Net Zero Emission (NZE) Indonesia, sesuai target Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tambah Evita.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, CIMB Niaga bekerja sama dengan UNICEF mendukung upaya pemerintah mencegah dan mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur. (mad/hdl)