Jakarta (pilar.id) – Kebakaran hebat yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam tadi berdampak luas ke lingkungan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Akibat kebakaran selama enam jam di Depo Pertamina Plumpang tersebut, tercatat ada 119 rumah dari tiga RT yang mengalami kerusakan.
119 rumah yang mengalami kerusakan tersebut, berada di RT 06/01 sebanyak 70 rumah, RT 07/01 sebanyak 5 rumah, dan RT 012/09 sebanyak 44 rumah.
Terkait dengan kondisi para korban terdampak kebakaran Depo Peretamina Plumpang ini, Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Djunaedi juga menyebutkan saat ini ada 1.369 jiwa yang berada di pengungsian.
Dari pantauan Pilar.Id, saat ini ada sekitar 108 orang yang mengungsi di dua posko pengungsian yang ada di PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rawa Badak Selatan.
Sedangkan total titik pengungsian yang saat ini tersedia ada sepuluh titik. Selain di PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasela, titik pengungsian juga ada di Kantor Kelurahan Rawa badan Utara, Masjid Assholihin Walang, serta Masjid Al Quroma RW 03 Rawa Badak Selatan.
Selain itu, posko pengungsian juga dibuka di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, Masjid Al Muhajirin RW 07, Gedung Golkar, SD IT Gema Insan Mandiri, dan di kantor Sudin Ketenagakerjaan dan Energi Jakarta Utara.
“Pemerintah menyediakan sepuluh lokasi pengugsian sementara di Jakarta Utara untuk menampung korban kebakaran terdiri dari dewasa, lansia, anak-anak, hingga balita, terang Djunaedi di Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Akibat kebaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang ini, ada 15 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Di sisi lain, petugas evakuasi yang ada di lapangan juga masih mencari 21 orang yang dinyatakan hilang.
Sedangkan korban luka-luka saat ini ada 49 orang yang diketahui mengalami luka berat dan 2 lainnya mengalami luka ringan. Dari total korban luka-luka tersebut, 35 orang diantaranya saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. (ach/fat)