Jakarta (pilar.id) – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru terkait jumlah masyarakat yang bekerja hingga Februari 2024. Disampaikan, jumlah kelompok ini mencapai 142,18 juta orang, mengalami peningkatan sebesar 3,55 juta orang dibandingkan dengan bulan Februari 2023.
Berdasarkan keterangan dari Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Senin (6/5/2024), jumlah pengangguran mencapai 7,20 juta orang, mengalami penurunan sebesar 0,79 juta orang jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Jumlah angkatan kerja meningkat sebesar 2,76 juta orang, penduduk yang bekerja bertambah sebesar 3,55 juta orang, sedangkan jumlah pengangguran menurun sebesar 0,79 juta orang jika dibandingkan dengan Februari 2023,” ujar Amalia.
Rinciannya, pada bulan Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk usia kerja, meningkat sebesar 2,41 juta orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 142,18 juta orang yang bekerja. “Tidak semua angkatan kerja terserap di pasar kerja, sehingga terdapat 7,2 juta orang yang menganggur,” tambahnya.
Dilihat dari lapangan usaha, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyerap tenaga kerja paling banyak, mencapai 28,64 persen. Disusul oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor dengan 19,05 persen, serta industri pengolahan sebesar 13,28 persen.
Jika dibandingkan dengan Februari 2023, tiga sektor yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar adalah penyediaan akomodasi dan makanan minuman (0,96 juta orang), perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (0,85 juta orang), serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (0,76 juta orang).
“Sementara itu, tiga lapangan usaha tidak mengalami perubahan dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu pertambangan dan penggalian; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta real estat,” ungkap Amalia.
Dari segi komposisi waktu bekerja, BPS mencatat bahwa jumlah pekerja penuh waktu mencapai 93,27 juta orang, meningkat sebesar 1,11 juta orang. Sedangkan pekerja paruh waktu berjumlah 36,80 juta orang, mengalami penurunan sebesar 0,08 juta orang. Sementara itu, setengah pengangguran atau yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu atau masih mencari pekerjaan mencapai 12,11 juta orang, tumbuh sebesar 2,52 juta orang. (ret/hdl)