Jakarta (pilar.id) – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa penyerapan tenaga kerja di Indonesia meningkat sebanyak 3,02 juta orang dalam setahun, mulai dari Februari 2022 hingga Februari 2023.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/5/2023), Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud, mengatakan bahwa jumlah penduduk yang bekerja pada bulan Februari 2023 mencapai 138,63 juta orang.
“Ada penyerapan tenaga kerja 3,02 juta orang dalam setahun. Ini berarti jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2023 mencapai 138,63 juta orang,” kata Edy.
Dari jumlah penduduk yang bekerja, sebanyak 92,16 juta orang adalah pekerja penuh waktu, 36,88 juta orang adalah pekerja paruh waktu, dan 9,59 juta orang adalah setengah pengangguran.
Proporsi pekerja penuh waktu terus meningkat dari tahun ke tahun, mencapai 66,48 persen pada tahun ini. Pada bulan Februari 2021 dan 2022, proporsi pekerja penuh waktu masing-masing tercatat sebesar 64,20 persen dan 65,20 persen.
Dari segi sektor, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum serta aktivitas jasa lainnya menyerap tenaga kerja terbanyak, dengan masing-masing mencapai 0,51 juta orang. Aktivitas jasa lainnya mencakup kesenian, hiburan, rekreasi, dan konsumsi barang dan jasa.
Dalam distribusi penduduk bekerja, sebaran tertinggi terjadi pada sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan, dengan masing-masing nilai sebesar 29,36 persen, 18,93 persen, dan 13,58 persen.
Edy juga menambahkan bahwa proporsi penduduk yang bekerja pada kegiatan informal terus meningkat. Pada Februari 2022, persentase pekerja informal mencapai 59,97 persen, sementara pekerja formal sebesar 40,03 persen.
Namun, pada Februari 2023, persentase pekerja informal meningkat menjadi 60,12 persen dan pekerja formal sebesar 39,88 persen.
Peningkatan ini didorong oleh kenaikan jumlah pekerja dengan status berusaha sendiri sebesar 0,83 persen secara tahunan. Sebaran pekerja berusaha sendiri tercatat sebesar 20,67 persen, menempati urutan kedua setelah pekerja buruh, karyawan, atau pegawai yang mencapai 36,34 persen. (usm/hdl)