Jakarta (pilar.id) – Sebuah kajian yang dilakukan oleh LinkedIn, platform media sosial fokus bisnis dan tenaga kerja, mengungkapkan bahwa sebanyak 75 persen profesional pemasaran (marketing professional) di Indonesia merasa percaya diri dan siap mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI).
Head of Enterprise LinkedIn Marketing Solutions Asia Pacific, Matt Tindale, menyatakan bahwa AI memiliki potensi besar untuk meringankan beban kerja Chief Marketing Officer B2B (CMO B2B), memungkinkan mereka fokus pada aspek yang lebih strategis dan memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan kampanye kreatif.
Kajian tersebut menunjukkan bahwa AI telah menjadi bagian integral dari setiap aspek pekerjaan, termasuk pemasaran. Profesional pemasaran di Indonesia berencana untuk menggunakan AI dalam tugas sehari-hari seperti merangkum artikel dan video panjang, membuat draf awal konten tertulis dan presentasi, serta membantu dalam pemecahan masalah.
Tindale menekankan bahwa AI membantu secara signifikan dalam pembuatan kampanye yang efektif, meningkatkan nilai merek produk, dan memberikan peluang bagi para profesional untuk menciptakan kampanye kreatif yang berdampak positif.
Dalam konteks perkembangan teknologi, AI generatif menawarkan cara baru bagi para profesional pemasaran untuk bekerja. Saat ini, enam dari 10 profesional pemasaran di Indonesia menggunakan AI, dengan lebih dari separuh dari mereka mengambil inisiatif bereksperimen dengan perangkat seperti ChatGPT.
AI memungkinkan para profesional fokus pada pekerjaan bernilai lebih tinggi dan menggunakan kreativitas untuk membangun kesadaran merek. Menurut studi terhadap lebih dari 1.500 profesional pemasaran di seluruh dunia dan 700-an profesional di Asia Pasifik, 71 persen responden di Indonesia percaya bahwa AI akan mengubah cara kerja mereka secara signifikan pada tahun mendatang, dan lebih dari 55 persen berharap AI dapat meningkatkan produktivitas mereka.
Sebanyak 93 persen responden percaya bahwa AI akan mendukung pekerjaan mereka dan menciptakan ruang bagi tim untuk berpikir inovatif. Dalam laporan terbaru “B2B Marketing Benchmark,” LinkedIn juga menemukan bahwa 75 persen pemimpin profesional pemasaran B2B secara global berencana untuk meningkatkan penggunaan AI generatif dalam setahun ke depan.
Matt Tindale menyatakan bahwa untuk mendukung kampanye kreatif di bidang pemasaran B2B yang didukung oleh AI, LinkedIn sedang menguji coba Accelerate sebagai medium baru di Amerika Utara. Accelerate diharapkan dapat merekomendasikan kampanye menyeluruh dan otomatis dalam lima menit, menjangkau audiens B2B yang tepat dengan materi iklan menarik yang dapat disesuaikan oleh para profesional pemasaran sebelum diluncurkan. (riq/ted)