Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira, menyoroti kasus kematian seorang dokter muda yang merupakan Peserta Didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro (Undip).
Andreas mendesak pihak kampus untuk lebih terbuka dalam melakukan penyelidikan menyeluruh terkait peristiwa tragis tersebut.
“Dari informasi yang kami terima, ada dugaan bahwa korban mengalami bullying oleh senior-seniornya. Meskipun telah dibantah, saya kira kampus perlu membuka diri untuk menyelidiki lebih jauh. Ini penting agar kita bisa mengetahui penyebab pasti di balik peristiwa ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan,” ujar Andreas saat berada di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/08/2024).
Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan tersebut sangat menyayangkan adanya dugaan perilaku bullying di kalangan mahasiswa, serta kesan bahwa pihak universitas menutupi peristiwa ini. Menurutnya, jika tidak ditangani dengan baik, kejadian seperti ini bisa membahayakan kualitas pendidikan di masa mendatang. Andreas juga menekankan pentingnya edukasi terkait perilaku bullying di setiap jenjang pendidikan.
“Saya kira perlu ada pendidikan dasar yang fokus pada etika, perilaku, dan penggunaan media sosial. Saat ini, banyak yang menggunakan media sosial untuk menyerang atau membully orang lain, dan risikonya tidak bisa dianggap remeh,” tambah Legislator dari Dapil NTT I tersebut. (hdl)