Jakarta (pilar.id) – Program Prakerja, yang telah menjadi program ikonik Pemerintah untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat Indonesia di pasar kerja, resmi dilanjutkan ke tahun 2024.
Program ini telah memberikan manfaat besar kepada 17,5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Selama tiga tahun lebih, Program Kartu Prakerja berhasil memberikan akses pelatihan secara inklusif, di mana 51 persen pesertanya adalah perempuan, 48 persen berasal dari kabupaten/kota miskin ekstrem, 2 persen dari kabupaten/kota tertinggal, dan 3 persen dari penyandang disabilitas.
Pada tahun 2023, Program Prakerja kembali berjalan normal dan berkolaborasi dengan 245 lembaga pelatihan untuk menyediakan lebih dari 1.216 pelatihan, baik tatap muka (luring) maupun webinar (daring), dalam berbagai kategori seperti greenskills dan digital, termasuk Artificial Intelligence (AI), untuk mendukung hilirisasi.
Dalam Rapat Komite Cipta Kerja hari ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Ketua Komite Cipta Kerja, mengatakan bahwa Program Prakerja telah dievaluasi secara positif. Program ini terbukti efektif dalam membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan semangat belajar melalui digitalisasi.
“Pada tahun 2023, angka kepesertaan Prakerja meningkat 14,29 persen dari target awal, dan studi dari ADB menunjukkan bahwa 95 persen peserta Prakerja mengalami peningkatan peluang kerja,” ujarnya.
Selain itu, studi lain juga menunjukkan bahwa penerima Prakerja mengalami peningkatan pendapatan per bulan sebesar 17-21 persen dibandingkan dengan non-penerima. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, diputuskan untuk melanjutkan Program Prakerja di tahun 2024.
Untuk tahun ini, Program Prakerja akan meningkatkan kualitasnya dengan menyediakan moda pelatihan tambahan yang mendukung fleksibilitas dan aksesibilitas, terutama bagi peserta dari Indonesia Timur yang memiliki perbedaan waktu, dengan mengaktifkan kembali pelatihan asynchronous.
Di tahun 2024, Program Prakerja akan memperkuat berbagai aspek, termasuk peningkatan kolaborasi dengan lebih banyak pihak, penjangkauan yang lebih luas ke daerah terpencil dan tertinggal, serta peningkatan kualitas pelatihan dengan penambahan moda pelatihan, seperti moda asynchronous. Pemerintah yakin bahwa dengan penguatan ini, Program Prakerja akan semakin bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Pendaftaran untuk Program Prakerja tahun 2024 telah dibuka sejak awal tahun melalui laman www.prakerja.go.id. Menko Airlangga juga mengucapkan selamat kepada calon peserta dan mengajak mereka untuk terus meningkatkan kompetensi sebagai angkatan kerja yang berdaya saing.
Turut hadir dalam Rapat Komite Cipta Kerja diantaranya adalah Wakil Menteri Keuangan, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian, dan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja. (usm/hdl)