Jakarta (pilar.id) – Dua perempuan korban pelecehan seksual dari pendiri sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Julianto Eka Putra, berani angkat bicara di podcast Deddy Corbuzier perihal kelakuan bejat sang founder SPI.
Dalam podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada Rabu (6/7/2022) ini, dua perempuan tersebut menangis ketika menceritakan kejadian pelecehan seksual yang mereka alami.
Menurut keterangan dua orang yang mengaku korban tersebut, Julianto Eka Putra telah melakukan kekerasan seksual tidak hanya kepada mereka berdua. Tetapi juga kepada beberapa teman mereka.
Korban mengaku awalnya mengagumi sosok Julianto Eka Putra, karena selalu memotivasi dirinya agar bisa mengubah keadaan ekonomi keluarga. Namun lama-kelamaan dirinya malah dilecehkan oleh Julianto Eka Putra.
Kasus pelecehan seksual yang dilakukan Julianto Eka Putra ini sempat menggegerkan publik pada 2021 lalu. Pasalnya ia dikenal sebagai motivator dan founder sekolah SPI yang kemudian terkuak ke publik sebagai pelaku pelecehan seksual pada siswi di sekolah SPI.
Sekolah SPI yang didirikan Julianto Eka Putra, dikabarkan diisi oleh siswa-siswi yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Salah satu korban yang datang ke podcast Deddy Corbuzier, mengaku di perkosa hingga 15 kali dan pernah di bawa pada saat malam hari.
“Saya berusaha ngomong ini tuh, jujur sebenarnya saya malu, tapi saya ngomong apa adanya,” tutur salah satu korban pelecehan seksual.
Korban mengungkapkan bahwa dirinya tidak hanya di perkosa, tapi juga mengalami kekerasan fisik dan pengancaman dari Julianto Eka Putra, “Kondisi keluarga saya gak mampu, saya pernah mau menolak, saya mencari alasan, saya gak bales telpon atau saya gak ngangkat, itu besoknya saya di pukul, di cari-cari kesalahan saya,” ujar korban.
Menurut pengakuan dua korban, kasus pelecehan seksual yang dilakukan Julianto Eka Putra ini tidak hanya kepada mereka berdua, namun juga terjadi ke beberapa teman mereka.
Diceritakan juga kasus ini sedang dalam tahap sidang dan Julianto Eka Putra dalam status terdakwa, “Sudah sidang ke 18 kali,” ujar korban. (mia/fat)