Manokwari (pilar.id) – Tim Paduan Suara dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) X tingkat Provinsi Papua Barat berhasil tampil gemilang. Paduan suara ini digawangi oleh Tim IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Papua Barat.
Penampilan paduan suara IPNU dan IPPNU Manokwari mendapat apresiasi tinggi dari penonton. “Ini pengalaman yang luar biasa dan bermakna bagi kami. Ini kali kedua kami melatih paduan suara di ajang MTQ,” ujar Selina Werey, salah satu pelatih.
Di balik penampilan apik ini, terdapat dua pelatih utama, Selina Werey dan Barry Mambor, dari Gereja Kristen Injili (GKI) Sion Sanggeng Manokwari. Kedua pelatih ini memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang musik dan paduan suara, membuktikan bahwa seni dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan berbagai perbedaan.
Dalam kompetisi yang biasanya identik dengan budaya Islam, kehadiran pelatih dari Gereja Sion Sanggeng ini menunjukkan bahwa keragaman dapat hidup berdampingan dengan indah. MTQ X Tingkat Provinsi Papua Barat berlangsung di Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Papua Barat dan diikuti oleh peserta dari tujuh kabupaten/kota.
Selina menyampaikan terima kasih kepada Panitia MTQ X dan Kementerian Agama yang memberi kepercayaan kepada mereka untuk melatih paduan suara. “Ini bukti bahwa Manokwari, yang dikenal sebagai Kota Injil, memiliki nilai toleransi beragama yang tinggi,” ujar Selina.
Barry Mambor berharap apa yang mereka lakukan dapat menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda, untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kerukunan. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manokwari, Saul Nauw, juga memberikan apresiasi. Menurutnya, apa yang dilakukan Selina dan Barry menunjukkan bahwa Manokwari adalah rumah bagi keberagaman dan toleransi.
“Kami sangat bangga dan berharap ini bisa menjadi teladan bagi kita semua,” ucap Saul Nauw. Kehadiran pelatih dari Gereja Sion Sanggeng di ajang MTQ X adalah bukti bahwa keragaman adalah kekuatan dan toleransi adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Kepala Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor, juga memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan MTQ X di Manokwari. “MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sarana penting dalam pembinaan keagamaan dan memperkuat persaudaraan lintas agama,” pungkas Luksen Jems Mayor. (ret/hdl)