Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Pilar Wanita
  • Pilar Khas
  • Indeks
Facebook Instagram YouTube
TRENDING
  • Pelan-Pelan BPJS Kesehatan akan Hapus Kelas Rawat Inap di Rumah Sakit
  • Kurang Mahal, Tawaran Chelsea dan Newcastle untuk Milinkovic-Savic Ditolak Lazio
  • Upaya agar Terdistribusi Murah dan Aman, Kemendag Luncurkan Produk Migor Kemasan Sederhana
  • Kemenag Minta Pengurus Baznas dan LAZ Tak Mewah-Mewahan
  • Fabio Carvalho Tak Sabar Bermain untuk Liverpool
  • Shin Tae-Yong Minta Warganet Tak Rundung Pemain Timnas Apapun Hasil Piala AFF U-19
  • Ingin Pindah dari MU, Lothar Matthaus Minta Bayern Munchen Datangkan Christiano Ronaldo
  • Jungkook BTS terus melejit, kini berkolaborasi dengan Charlie Put di Left and Right
Facebook Instagram YouTube Twitter RSS
Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Lainnya
    • Pilar Wanita
    • Pilar Khas
    • Pilar Jatim
    • Indeks
Pilar.IDPilar.ID
Home»Peristiwa»Dukung Pelestarian Tari Tradisional, Festival Tari Cakalele di Banda Naira Digelar
Peristiwa

Dukung Pelestarian Tari Tradisional, Festival Tari Cakalele di Banda Naira Digelar

Dina Prihatini21 Juni 2022 08:00 WIB
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
Festival tari merupakan salah satu tradisi budaya yang termasuk dalam Barang Budaya Jalur Rempah 2022. (Foto : Antara)

Banda Naira, Maluku (pilar.id) – Festival tari merupakan salah satu tradisi budaya yang termasuk dalam Barang Budaya Jalur Rempah 2022, khususnya di Banda Naira yang dikenal sebagai titik nol lokasi Jalur Rempah, khususnya untuk pala.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar festival tari Cakalele di Banda Naira, Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, untuk mendukung pelestarian tari tradisional.

“Festival ini tidak hanya mengumpulkan masyarakat dari delapan desa adat di Pulau Banda, tetapi juga merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya yang telah berkembang di tengah masyarakat,” ungkap Dirjen Kebudayaan Kementerian Hilmar Farid saat membuka acara. Festival Tari Cakalele di Banda Naira pada hari Senin.

Farid mengatakan Cakalele bukan sekadar tarian untuk pameran publik, tetapi memiliki muatan ritual, dan untuk menampilkan atau mendemonstrasikannya membutuhkan persiapan yang panjang.

“Saya melihat ada ungkapan syukur bahwa pada akhirnya tari Cakalele dari delapan desa adat ini bisa dipertemukan dalam sebuah festival, serta dilihat langsung oleh Wandan (masyarakat) dari Pulau Kei, Maluku Tenggara, yang keturunan Banda,” paparnya.

Acara ini menjadi kesempatan penting bagi masyarakat Wandan untuk datang dan melihat tanah leluhur mereka, yang ditinggalkan sejak empat abad lalu, katanya.

Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengundang dan memfasilitasi kunjungan Baudara Wandan dari Pulau Kei yang dipimpin oleh Raja Bashar Alimuddin Latar yang tiba di Banda Naira pada 16 Juni 2022.

Basudara Wandan adalah keturunan Banda yang kini tinggal di Pulau Kei, dan dikenal sebagai Negeri Banda Ely dan Banda Elat. Mereka diusir dan selamat dari pembantaian VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) pada tahun 1621 setelah mereka menolak untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di Pulau Banda.

Farid mengatakan, pada dasarnya, festival ini dimaksudkan untuk menunjukkan keterlibatan masyarakat yang luas dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya dan adat istiadat warisan nenek moyang yang masih dipraktikkan hingga saat ini.

“Beginilah seharusnya acara budaya dilaksanakan, dan benar-benar melibatkan masyarakat. Masyarakat (menginisiasi) pelestarian budaya, (dan) kami (Ditjen Kebudayaan) hanya memfasilitasi saja agar bisa terwujud,” katanya.

Para peserta acara mengungkapkan kekaguman dan kebanggaannya karena bisa menyaksikan tarian Cakalele yang dibawakan oleh masyarakat dari delapan desa adat Pulau Banda.

“Pulau Banda memang sudah sangat terkenal dan melegenda karena aroma rempah pala pada zaman dahulu begitu banyak sehingga orang Eropa berusaha (memonopoli). Saya bangga dan senang bisa tiba di Banda, terutama menyaksikan tari Cakalele secara langsung,” jelas Noval Karom, salah satu peserta dari Provinsi Jawa Barat.

Ia melihat pentingnya masyarakat Banda melestarikan dan mengembangkan warisan budayanya agar tidak tergerus dan termakan zaman atau globalisasi dan modernisasi.

“Saya baru pertama kali menyaksikan tari Cakalele, apalagi dipentaskan dari delapan desa. Ini luar biasa dan perlu dilindungi dan dilestarikan, serta diturunkan kepada generasi muda dan anak-anak,” tuturnya.

Seorang peserta dari Sulawesi Tengah, Jeane Pombaela, juga mengungkapkan apresiasi dan kegembiraannya yang luar biasa karena dapat menyaksikan salah satu tradisi masyarakat Pulau Banda.

“Sulit diungkapkan dengan kata-kata. Pulau Banda tidak hanya terkenal dengan rempah pala yang mendunia, tetapi juga kaya akan banyak budaya dan tradisi. Ini di luar dugaan saya,” cetusnya.

Ditambahkannya, tak hanya terpesona dengan tarian Cakalele, namun juga tarian Siamale dan Wana yang dibawakan oleh warga. Selain itu, masyarakat Banda ramah terhadap pengunjung sehingga membuat mereka merasa disambut. (din/Antara)

Baca Juga

  • Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Halmahera, Tidak Berpotensi Tsunami
  • Peringatan Hakordia 2021, Gubernur Khofifah Sebut Kekuatan Tanggujawab dan Moral Jadi Benteng Cegah Aksi KKN
  • Semarakkan Harbolnas, Pemprov Jatim Kembangkan Jatim Belanja Online
  • Mulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Ini hal yang Wajib Diperhatikan
dan Teknologi menggelar festival tari Cakalele di Banda Naira Festival tari headline Kabupaten Maluku Tengah Kebudayaan Kementerian Pendidikan Maluku Pulau Banda Riset salah satu tradisi budaya termasuk dalam Barang Budaya Jalur Rempah 2022

Berita Lainnya

Pelan-Pelan BPJS Kesehatan akan Hapus Kelas Rawat Inap di Rumah Sakit

5 Juli 2022 19:02 WIB

Upaya agar Terdistribusi Murah dan Aman, Kemendag Luncurkan Produk Migor Kemasan Sederhana

5 Juli 2022 18:39 WIB

Kemenag Minta Pengurus Baznas dan LAZ Tak Mewah-Mewahan

5 Juli 2022 18:29 WIB

Terus Membuat Gebrakan Baru, BPJS Kesehatan Sukses Pertahankan Predikat Wajar Tanpa Modifikasi 2021

5 Juli 2022 16:22 WIB

Sungai Wailoy Meluap, Belasan Rumah di Kaitetu Maluku Tengah Terendam Banjir

5 Juli 2022 16:21 WIB

Lira Melemah Akibat Inflasi, Wisatawan Ramai Datang ke Turki untuk Belanja

5 Juli 2022 15:04 WIB

Kejahatan Lintas Negara, Migrant Care Dorong Kolaborasi Pencegahan Perdagangan Orang

5 Juli 2022 14:56 WIB

PPATK Minta Masyarakat Lebih Hati-Hati Beri Donasi agar Kasus ACT Tak Terulang Lagi

5 Juli 2022 14:45 WIB

Presiden Jokowi ke Pasar Peterongan Semarang, Warga Sambut dengan Meriah

5 Juli 2022 14:21 WIB

Leave A Reply Cancel Reply

Berita Pilihan

Himpun Dana Umat, Forum Zakat Tegaskan ACT Tidak termasuk Pengelola Zakat

5 Juli 2022 14:03 WIB

Menaruh Harapan Besar, Presiden Minta Polri Bekerja Tidak Merusak Kepercayaan Masyarakat

5 Juli 2022 11:28 WIB

Antisipasi Sebaran Varian BA.4-BA.5, Level PPKM Beberapa Daerah di Indonesia Kembali Naik

5 Juli 2022 08:01 WIB

Mahasiswa Purwokerto Demo Draf RKUHP Terbaru Dibuka ke Publik

4 Juli 2022 23:41 WIB

Rupiah Terus Melemah, Waspada Ekonomi Macet!

4 Juli 2022 21:00 WIB
Berita Lainnya

Pelan-Pelan BPJS Kesehatan akan Hapus Kelas Rawat Inap di Rumah Sakit

5 Juli 2022 19:02 WIB

Kurang Mahal, Tawaran Chelsea dan Newcastle untuk Milinkovic-Savic Ditolak Lazio

5 Juli 2022 18:45 WIB

Upaya agar Terdistribusi Murah dan Aman, Kemendag Luncurkan Produk Migor Kemasan Sederhana

5 Juli 2022 18:39 WIB

Kemenag Minta Pengurus Baznas dan LAZ Tak Mewah-Mewahan

5 Juli 2022 18:29 WIB

Fabio Carvalho Tak Sabar Bermain untuk Liverpool

5 Juli 2022 18:03 WIB
Berita Foto
© 2022 pilar.ID | beritajatim.com network
  • Beranda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Arsip Berita
  • Indeks

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.