Jakarta (pilar.id) – Dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 memantik beragam penafsiran publik. Ada yang menyebutnya sebagai sinyal atau kode keras dukungan dalam Pilpres 2024, basa-basi politik dan ada yang menganggapnya sebagai guyonan ala Jokowi semata.
Direktur Eksekutif Populi Center, Afrimadona, meskipun bisa ditafsirkan macam-macam, hal itu dinilainya sebagai wujud dukungan politik bagi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Bahkan menurutnya, ucapan itu bisa dilihat sebagai skenario alternatif Jokowi terkait belum pastinya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan tiket capres dari PDIP, yang bermakna melemahnya komitmen dukungan Jokowi pada Ganjar.
“Jika memang demikian, ini bisa mengindikasikan juga semakin melemahnya komitmen Presiden Jokowi pada Ganjar”, kata Afrimadona saat dikonfirmasi, Rabu (9/11/2022).
Namun demikian, sambung Afrimadona, apa yang dilakukan Presiden Jokowi sangat rasional. Menurut doktor ilmu politik dari Universitas Northen Illinois Amerika Serikat ini, langkah mendukung Prabowo adalah pilihan terbaik kedua bagi Jokowi.
“Mendukung Prabowo adalah second-best option bagi Jokowi. Ini mengingat, yang paling siap untuk maju tentu saja Prabowo. Dia punya partai, basis massa, popularitas tinggi dan meskipun elektabilitas masih di bawah Ganjar, bukan perkara yang sulit untuk mendongkraknya”, kata dia.
Sebelumnya, pernyataan “kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo” disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di acara HUT Partai Perindo di Jakarta Pusat, Senin (7/11/2022). Jokowi awalnya berbicara soal kenangan dirinya pada masa pemilihan Wali Kota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta.
“Saya ini dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang,” kata Jokowi.
Jokowi kemudian diusung untuk maju pilpres dan dua kali berhasil memenangkan kompetisi politik tersebut. Dia lalu meminta maaf kepada Prabowo Subianto sambil menyinggung jatah selanjutnya merupakan jatah Prabowo.
“Kemudian dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo (senyum), kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” kata Jokowi. (her/din)