Jakarta (pilar.id) – Bertahun-tahun sudah game FIFA menjadi salah satu ikon dari permainan olahraga di cabang sepakbola. Game yang lahir dari kerjasama antara Electronic Arts (EA) dan FIFA itu menyuguhkan permainan sepakbola di mana pengguna bisa memainkan idola mereka.
Sebab, nama dan avatar dari para pemain yang tersedia di Game FIFA telah disesuaikan agar tampak semirip mungkin dengan karakter aslinya di dunia nyata. Termasuk pertumbuhan dan perkembangan pemain yang dikonversi dalam bentuk player card berisi statistik kemampuan si pemain.
Namun, kedua pihak yang telah melahirkan game sepakbola legendaris ini akhirnya akan berpisah. FIFA telah menolak penawaran perpanjangan kerjasama dari EA selaku developer game. Tawaran dengan durasi 8 tahun yang berisi hak game dan eSport tak disetujui oleh federasi sepakbola dunia tersebut.
Salah satu alasannya adalah, FIFA ingin mengembangkan gurita bisnis mereka. FIFA tidak mau lagi terikat dengan satu penerbit saja secara eksklusif.
Sinyal kerja sama akan berakhir sudah terlihat sejak beberapa bulan belakangan. Kontrak EA dengan FIFA akan berakhir setelah Piala Dunia Qatar.
FIFA berencana menambah pendapatan, mereka menargetkan 150 juta dolar Amerika Serikat dari EA Sports. New York Times, dikutip dari Reuters, menuliskan ada perbedaan pendapat soal apa yang harus dituangkan dalam kerja sama terbaru.
Sementara EA, mereka berencana memperluas merk FIFA ke area baru seperti NFT.
EA akan meluncurkan game yang dinamai ulang menjadi “EA Sports FC” pada 2023 dengan lebih dari 300 mitra lisensi, antara lain Liga Premier, UEFA dan LaLiga.
FIFA akan membuat game sepakbola yang dikembangkan oleh studio dan penerbit ketiga. Tahun ini, mereka memberikan perpanjangan izin untuk EA Sport meluncurkan game “FIFA 23”.(fat)