Kediri (pilar.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama istri, Arumi Bachsin, mengunjungi Pusat Oleh-Oleh Khas Kediri 99 di Jl Tinalan IV Barat 5, Tinalan, Pesantren, Kediri, Rabu (23/2/2022).
Didampingi Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Emil berdialog dengan para perajin tahu. “Kenaikan harga kedelai ini meresahkan perajin tahu dan produk turunan kedelain lainnya, kami ingin melihat langsung bagiamana kondisinya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Emil pun mengaku jika ia sangat mengapresiasi proses adaptasi yang dilakukan para perajin tahu.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan perajin di sini dengan memutuskan untuk tetap memproduksi tahu, karena yang dijadikan pertimbangan adalah keberlangsungan hidup pekerja dan pegawai,” kata Emil.
Dalam kesempatan itu, Emil Dardak juga menyempatkan diri untuk mencicipi tahu hasil produksi para perajin. “Kami melihat tadi sudah ada cara untuk tetap bisa memproduksi tahu dengan mengurangi kedelainya, jadi yang berubah teksturnya saja, tetapi rasa tetap sama enaknya,” ungkap Emil.
Mantan Bupati Trenggalek tersebut mengajak masyarakat untuk mendukung perajin tahu ini dengan tidak ragu membeli tahu
“Rasanya masih sama enaknya, kalau pun ada kenaikan harga juga masih bisa dipahami bukan karena mau untung besar ya melainkan karena harga kedelai internasional yang naik,” tuturnya.
Emil juga mengakui Indonesia masih belum bisa swasembada kedelai dan kenaikan harga ini merupakan tekanan harga internasional. Di sisi lain, lanjutnya, saat ini Pemprov Jatim sudah melakukan beberapa hal. Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementrian Perdagangan RI karena ada renvana untuk menggelar operasi pasar bahkan subsidi bagi perajin tahun yang sebagian besar terkategori sebagai UMKM,” jelasnya
“Semalam kami menghubungi salah satu importir untuk mengecek harga, hasilnya sudah berada di 11.220/kg, ini bukan karena stoknya tidak ada ya nanti kami akan sambungkan dengan Pak Walikota siapa tahu ada hal yang bisa dijalankan karena stok masih oke tetapi kalau harga kan itu internasional,” terangnya. (hdl)