Jakarta (pilar.id) – Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, tidak ada jaminan orang yang saat ini terinfeksi covid-19 varian Omicron tidak akan terinfeksi Brian lain ke depannya.
“Orang yang terinfeksi Omicron tidak ada jaminan dia tidak akan terinfeksi varian baru lagi ke depan, tidak ada jaminan,” kata Dicky kepada Pilar.id, Senin (7/2/2022).
Menurut dia, karakter dari virus ini seperti pendahulunya, yakni akan memerlukan vaksin booster, terutama pada kelompok berisiko. Artinya, orang yang saat ini sudah terkenal varian Omicron tetap bisa terinfeksi varian lain ke depannya.
Terkait vaksinasi, kata Dicky, ke depan tidak harus menyasar semua penduduk. Cukup kelompok berisiko dan anak-anak saja yang memerlukan vaksin atau booster untuk memproteksi mereka.
“Karena mencapai herd immunity itu lama. Selama proses itu, kita harus lindungi kelompok paling rawan agar tidak membebani faskes dan menurunkan tingkat kematian,” tegasnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 per kemarin, Minggu (6/2/2022), kasus terkonfirmasi positif Indonesia bertambah 36.057 kasus sehingga total kasus mencapai 4.516.480 kasus. Sedangkan kasus aktif covid-19 di Indonesia mencapai 188.899 kasus.
Kasus sembuh juga bertambah 10.569 sehingga totalnya mencapai 4.183.027 kasus sementara pasien meninggal bertambah 57 orang menjadi total 144.554 sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.
Sedangkan untuk vaksinasi yang dilakukan, pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama covid-19 di Indonesia sejumlah 186.589.750 dosis, dosis kedua yang sudah disuntikkan adalah sebanyak 131.080.731 dosis dan vaksinasi ketiga mencapai 5.536.572 dosis. (her/din)