Jakarta (pilar.id) – Beredar di media sosial skema dugaan keterlibatan personil-personil Polri dalam bisnis judi online yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tokoh penting di dalamnya. Skema dalam bentuk PDF tersebut berjudul ‘Kaisar Sambo dan Konsorsiun 303’.
Di dalam file tersebut, diungkap dan dijabarkan secara gamblang siapa saja aparat kepolisian yang terlibat dalam lingkaran setan praktik bisnis judi online dan bisnis lainnya. Kaisar Sambo dan kaki tangannya menerima setoran lebih dari Rp1,3 triliun setiap tahunnya. Jumlah yang fantastis.
Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat menilai, hal ini menambah rentetan pekerjaan rumah Polri untuk melakukan upaya pemberantasan judi online dan ditindaklanjuti dengan langkah penyelidikan terhadap kemungkinan keterlibatan para anggota kepolisian dalam melindungi para pelaku bisnis tersebut.
Menurut dia, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Lembaga negara (PPATK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jangan hanya diam dan harus turun tangan melakukan investigasi dengan pengecekan terhadap harta kekayaan Ferdy Sambo. Jika ditemukan hal yang tidak wajar maka harus ditindaklanjuti dengan penyelidikan.
“Hal ini guna memastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan jabatan yang dilakukan oleh anggota kepolisian untuk memupuk kekayaan pribadi ataupun kroni-kroninya,” kata Achmad, Kamis (18/8/2022).
Ditambah lagi dengan adanya transaksi dari rekening Brigadir J setelah terbunuh yang menyebabkan kejanggalan semakin besar dalam kasus kematiannya. Apalagi aliran transaksi dari rekening Brigadir J tersebut dialirkan ke rekening Brigadir RR yang menjadi tersangka.
Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang lebih besar dalam kasus ini yang membuat isu pelecehan seksual semakin tidak masuk akal.
Dengan cara kematian Brigadir J yang sangat sadis, maka perlu dicurigai pola penanganan kasus-kasus lain yang mempunyai kemiripan yang sama sehingga sudah semestinya Polri mengevaluasi kasus-kasus yang pernah ditangani Sambo.
Hal itu menjadi penting karena berdasarkan yang terjadi pada kasus ini, Ferdy Sambo sangat mempunyai kemampuan untuk membangun skenario untuk menutupi sebuah kejahatan.
“PPATK dan KPK harus inisiatif menelusuri aliran-aliran dana yang terjadi dimulai dengan rekening para ajudan dan tentunya rekening Ferdy Sambo,” tegasnya. (her/fat)