Surabaya (pilar.id) – Demi menjaga stabilitas produktivitas ternak dalam pemenuhan kebutuhan daging dan susu masyarakat, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga mensosialisasikan penggunaan probiotik sebagai alternatif menjaga dan meningkatkan produktivitas ternak.
Sosialisasi ini dilakukan saat FKH Unair menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat pada Rabu (13/7/2022) lalu. Dijelaskan dalam keteran persnya, Jumat (22/7/2022), tim menggelar penyuluhan penggunaan produk probiotik sebagai peningkat produktivitas ternak melalui pakan alternatif di Kecamatan Kalipuro dan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Muhammad Thohawi Elziyad Purnama drh MSi menuturkan pengabdian masyarakat kali ini meberikan penyuluhan terkait penggunaan probiotik sebagai pakan alternatif. Selain itu, dilakukan pembagian produk probiotik kepada masyarakat mitra yang hadir.
“Dalam pengmas kali ini, kita melakukan penyuluhan pentingnya probiotik, alternatif pakan apa saja yang dapat dimanfaatkan di musim kemarau, dan workshop pengolahan pakan dengan probiotik,” tuturnya
Dijelaskan pula, kegiatan pengabdian tersebut dilaksanakan oleh dosen FKH Surabaya dan SIKIA Banyuwangi, serta para mahasiswa. Termasuk diikuti puluhan peternak kambing dan domba.
“Penyuluhan diikuti oleh peternak kambing domba di Banyuwangi yang tergabung dalam Banyuwangi Goat Breeder (BGB) sebanyak 50 orang,” katanya.
Kepala Program Studi Kedokteran Hewan SIKIA itu, berharap dari penyuluhan tersebut, masyarakat mitra akan dapat mengolah pakan alternatif menggunakan probiotik. Terutama sebagai pakan alternatif disaat musim kemarau tiba.
“Peternak hanya tinggal mencampur produk probiotik dalam pakan menjadi bentuk fermentasi. Dari acara ini, diharapkan masyarakat mitra dapat menerapkan olahan pakan probiotik sebagai alternatif pakan, terutama di musim kemarau,” kata Thohawi.
Selain menjadi pakan alternatif, probiotik akan berdampak pada meningkatnya kualitas daging dan susu yang dihasilkan. Sehingga peternak akan merasakan peningkatan dampak secara ekonomi.
“Peningkatan produktivitas ternak, baik daging maupun susu, juga menjadi luaran yang ekonomis,” tutupnya. (feb/hdl)