Jakarta (pilar.id) – Kawasan ASEAN siap mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) sebagai upaya menuju keberlanjutan. Pengembangan ekosistem ini bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di industri otomotif.
Inisiatif Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN tahun 2023 mendapat dukungan dari para Menteri negara-negara ASEAN dalam pertemuan ASEAN Economic Community (AEC) Council Special Retreat on Sustainability Agenda yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Jakarta pada hari Minggu, 7 Mei.
Menteri Airlangga menyatakan bahwa penggunaan kendaraan listrik dan transisi energi merupakan kunci penting dalam mencapai keberlanjutan di kawasan ASEAN.
“Kendaraan listrik tidak hanya mengurangi emisi karbon dan polusi udara. Kendaraan listrik juga menciptakan peluang ekonomi dan meningkatkan ketahanan energi,” ucapnya, Minggu (7/5/2023).
Namun, melihat kesiapan setiap negara ASEAN dalam pengembangan kendaraan listrik berbeda-beda, maka disepakati penyusunan deklarasi Kepala Negara untuk menunjukkan komitmen bersama di kawasan tersebut, yaitu ASEAN Leaders’ Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem.
Deklarasi tersebut dimaksudkan sebagai pedoman bagi negara-negara ASEAN dalam mengadopsi kendaraan listrik. Beberapa hal yang digarisbawahi dalam deklarasi mencakup harmonisasi standar kendaraan listrik serta eksplorasi kerja sama dalam proses pembangunan ekosistem kendaraan listrik regional.
Deklarasi ini menekankan kolaborasi dari seluruh pihak untuk membentuk sebuah ekosistem kendaraan listrik kawasan yang efektif dan mendukung.
Masa Depan yang Bersih
Dengan menerapkan penggunaan kendaraan listrik, ASEAN bertujuan menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi seluruh warganya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di industri otomotif.
Dengan demikian, ASEAN dapat menjadi global hub kendaraan listrik dan pionir dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Menko Airlangga menyatakan bahwa deklarasi ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan ASEAN menuju transportasi yang berkelanjutan dan rendah karbon.
Dukungan pertemuan ini terhadap ASEAN Leaders’ Declaration on Developing Regional Electric Vehicle Ecosystem diharapkan dapat mewujudkan ASEAN yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain itu, pertemuan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Menteri Timor-Leste sebagai observer, dan beberapa pejabat tinggi dari Kemenko Perekonomian serta Kementerian Luar Negeri. (usm/hdl)