Ungaran (pilar.id) – Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memilih merayakan malam pergantian tahun dengan cara istimewa. Alih-alih berlibur ke tempat wisata, Ganjar memilih untuk mengikuti acara istighosah bersama puluhan ribu warga.
Pada malam tersebut, Lapangan Sapta Rengga, Bandungan, Kabupaten Semarang menjadi saksi kegiatan istighosah yang dihadiri oleh Ganjar dan istri. Acara yang bertajuk “Istighosah Untuk Negeri” ini dipimpin oleh KH Ali Gondrong, atau yang akrab disapa Gus Ali.
Puluhan ribu peserta istighosah, termasuk Ganjar dan istri, turut serta dalam salawatan dan doa bersama. Beberapa ulama ternama seperti KH Taj Yasin Maimoen, KH. Abdullah Ubab, KH. Yasin Nawawi, Gus Khanif Fuadil Kirom, KH. Saefuddin Zuhri, KH. Zuhrul Anam Hisyam, dan ulama lainnya juga hadir dalam acara tersebut.
Kedatangan Ganjar pada pukul 22.00 WIB disambut dengan antusiasme. Suasana penuh semangat dengan salawatan, doa, dan harapan yang dikumandangkan untuk Ganjar. “2024 Ganjar Mahfud MD. Qobuul,” seru jamaah dengan penuh semangat.
Gus Ali Gondrong memimpin dengan penuh semangat dalam kegiatan salawatan. Ia menyatakan kebahagiaannya bisa beristighosah bersama calon pemimpin masa depan.
“Bungah banget malam ini kita kedatangan pak Ganjar Pranowo. Ini berkah buat kita semua. Mari kita doakan pak Ganjar dan pak Mahfud menang,” ujar Gus Ali Gondrong dengan semangat.
Ganjar juga mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan tahun baru dengan semangat baru. Ia mendorong semua orang untuk berusaha agar tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Mari kita bersama-sama membuat hari esok menjadi lebih baik. Saya sudah keliling ke seluruh daerah di Indonesia, masih banyak PR yang harus kita perbaiki,” kata Ganjar.
Ganjar melihat adanya tantangan dalam hal akses pendidikan, akses kesehatan, dan infrastruktur jalan yang belum merata. Dalam rangka mengatasi hal tersebut, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berjanji untuk mewujudkan akses pendidikan mudah dengan program SMK Gratis Lulus Langsung Kerja khusus warga miskin, satu keluarga miskin satu sarjana, satu desa satu tenaga kesehatan, satu puskesmas, dan program-program lainnya.
“Meskipun tantangan ke depan tidak mudah, yang kita butuhkan sekarang adalah persatuan dan kekompakan. Kalau kita bersatu, mau diganggu seperti apapun pasti tidak bisa,” tegas Ganjar. (rio/ted)