Jakarta (pilar.id) – Geely Holding Group, salah satu pemimpin global di industri otomotif, menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan strategis dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, yang berlangsung di Republik Rakyat Tiongkok.
Kunjungan ini merupakan bagian dari langkah pemerintah mempercepat hilirisasi dan menarik investasi di sektor strategis.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Rosan Roeslani menyoroti pentingnya kolaborasi strategis untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan di Indonesia.
Geely Holding Group pun menyampaikan rencana investasi terintegrasi mereka, termasuk kontribusi terhadap pertumbuhan sektor kendaraan listrik di tanah air.
“Kerja sama ini sangat strategis untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dan mendukung agenda keberlanjutan Indonesia,” ujar Menteri Rosan.
Komitmen Geely untuk Indonesia
Geely Holding Group mengandalkan pusat penelitian dan pengembangan (R&D) yang kuat serta talenta global untuk membawa teknologi inovatif ke Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan misi Geely untuk menjadi perusahaan teknologi smart e-mobility yang kompetitif secara global.
“Dengan teknologi inovatif, kami berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mencapai keberlanjutan dan menciptakan mobilitas cerdas bagi masa depan,” ungkap perwakilan Geely Holding Group.
Geely Auto, bagian dari Geely Holding Group, merupakan produsen otomotif global berbasis di Hangzhou, Cina. Didirikan pada 1997, Geely telah menjadi pelopor inovasi teknologi otomotif, menawarkan kendaraan listrik, hibrida, dan mesin berbahan bakar internal yang dirancang sesuai kebutuhan pasar global.
Dengan kehadirannya di lebih dari 100 negara, Geely terus memperluas portofolio produk ramah lingkungan, memperkuat visi mereka untuk menciptakan mobilitas cerdas bagi generasi mendatang.
Komitmen investasi Geely Holding Group di Indonesia diharapkan mempercepat pengembangan infrastruktur kendaraan listrik, mendukung agenda pemerintah untuk hilirisasi, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok industri kendaraan listrik global. (mad/hdl)