Surabaya (pilar.id) – Menghadapi Pilkada 2024, merangkul Generasi Z (Gen Z) membutuhkan strategi komunikasi yang lebih dari sekadar penggunaan media sosial. Hal ini disampaikan oleh Jokhanan Kristiyono, pakar komunikasi politik dari Stikosa AWS, Kamis (12/9/2024).
Jokhanan menekankan bahwa meski Gen Z aktif di platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, pendekatan komunikasi tak bisa hanya mengandalkan media tersebut. Gen Z dikenal cermat dalam menilai isu-isu yang relevan, sehingga strategi komunikasi harus fokus pada transparansi dan pendidikan politik.
“Gen Z sangat menghargai transparansi dan akuntabilitas. Politisi dan pemerintah harus terbuka soal proses pengambilan keputusan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka,” ujarnya. Selain itu, pendidikan politik yang menarik dan relevan melalui platform digital juga penting untuk melibatkan Gen Z dalam proses politik.
Jokhanan juga menyoroti perlunya program yang mempromosikan kerjasama lintas kelompok untuk mengatasi polarisasi politik di kalangan Gen Z. Dialog yang konstruktif dan inklusif menjadi kunci utama dalam merangkul kelompok ini.
“Memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan informasi yang akurat dan melawan hoaks sangat penting. Hoaks dapat merusak kepercayaan, terutama di kalangan pemilih muda,” jelas Jokhanan.
Gen Z, menurut Jokhanan, sangat peduli dengan isu-isu global seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan hak asasi manusia. Kampanye politik yang fokus pada isu-isu ini, serta melibatkan influencer yang populer di kalangan Gen Z, dapat meningkatkan partisipasi mereka.
Isu-Isu Relevan untuk Gen Z
Selain isu lingkungan, Gen Z juga peduli dengan kesehatan mental, kesenjangan sosial ekonomi, dan privasi data. Gen Z mencari solusi untuk masalah kecemasan, stres, dan ketidaksetaraan, serta menuntut transparansi dari perusahaan teknologi terkait keamanan data mereka.
“Pendidikan berkualitas dan peluang kerja juga menjadi fokus utama bagi Gen Z. Mereka ingin memastikan bahwa mereka siap bersaing di masa depan,” tutup Jokhanan.
Dengan pendekatan yang tepat, Gen Z bisa menjadi kekuatan penting dalam Pilkada 2024, asalkan kampanye politik menyentuh isu-isu yang benar-benar relevan bagi mereka. (hdl)