Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah menandatangani kesepakatan bersama terkait Participating Interest (PI) 10 persen di Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi North Madura II, Sepanjang dan Pagerungan Utara, serta SouthEast Madura. Penandatanganan ini dilakukan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Rabu (22/11) malam.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa jika seluruh tahapan proses berjalan lancar, PI 10 persen ini dapat meningkatkan pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di masing-masing daerah terkait. Kesepakatan ini melibatkan Gubernur Khofifah, Bupati Sampang Slamet Junaidi, dan Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah.
Khofifah menyampaikan optimisme bahwa PI 10 persen ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, terutama bagi daerah yang mengelola PI 10 persen tersebut. “InsyaAllah ini akan mampu meneteskan kesejahteraan lebih luas bagi masyarakat, serta meningkatkan pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya.
Gubernur Khofifah juga mengajak kepala daerah yang terlibat untuk terus memantau dan mengikuti perkembangan proses dari setiap tahapan. Ia menekankan pentingnya sinergi untuk mengawal proses yang cukup panjang ini.
“Prosesnya ke depan cukup panjang sehingga dibutuhkan sinergi untuk mengawalnya. Pak Bupati Sampang dan Ibu Wakil Bupati Sumenep kita harus terus melakukan monitor. Kemudian bersama-sama kita update keberlanjutan tahap demi tahap,” ujarnya.
Khofifah menuturkan bahwa terdapat sepuluh tahapan yang harus dilalui agar PI 10 persen ini dapat terealisasikan. Ia juga menekankan semangat dan optimisme sebagai kunci keberhasilan, karena pengelolaan PI 10 persen ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman BUMD dalam mengelola blok Migas sebagai kontraktor.
“PI ini bisa memberikan tidak hanya sekadar sumber pendapatan daerah tetapi juga ada transformasi dari managerial skill dan tentu SDM di masing-masing daerah,” ungkapnya.
Dalam konteks pembangunan daerah, Khofifah menyoroti manfaat PI 10 persen di Jatim yang telah terlihat di beberapa wilayah, seperti Wilayah Kerja (WK) Cepu (PT. Exxon) dan WK Madura Offshore (PT. Santos) yang telah memberikan kontribusi ke PAD.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Timur, Muhammad Gunawan Saleh, juga menyampaikan potensi cadangan minyak dan gas bumi di Jawa Timur serta kontribusi signifikan daerah ini terhadap produksi nasional.
Turut hadir dalam acara tersebut beberapa perwakilan industri migas, termasuk Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Direktur Operasi Hulu PT MGA Utama, GM PT. Energi Mineral Langgeng, PT PetronasCarigaliNorth Madura II, Komisaris Utama PT Petrogas Jatim Utama, Direktur Utama PT Petrogas Jatim Utama, Direktur PT Petrogas Jatim Utama, Kepala Dinas ESDM Jatim, dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (riq/ted)