Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas musibah jatuhnya dua pesawat Super Tucano milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dengan nomor seri TT-3111 dan TT-3103 di Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (16/11/2023).
Dalam kecelakaan ini, keempat prajurit yang menjadi awak pesawat tersebut gugur dalam tugas. Mereka adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono di pesawat TT-3111, serta Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan di pesawat TT-3103.
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun, atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur kami menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas terjadinya musibah ini, terutama kepada keluarga korban kecelakaan dua pesawat TNI ini,” ungkap Khofifah di Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat (17/11).
“Semoga seluruh korban yang gugur dalam tugas dipanggil Allah dalam keadaan husnul khotimah, diterima amal ibadahnya, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, dan dimasukkan ke dalam Surga-Nya. Aamiin, Aamiin YRA,” tambahnya.
Khofifah secara khusus mencatat bahwa keempat awak tersebut berasal dari Jawa Timur, khususnya Kabupaten Malang. Kolonel Pnb Subhan dikenal sebagai sosok yang terlibat dalam Misi Kemanusiaan, mengantar bantuan dari Indonesia ke Palestina.
“Sebagai prajurit TNI AU, mereka telah mengukir prestasi bagi bangsa ini. Kami sangat menghargai perjuangan mereka semua, dan semoga amal kebaikan mereka diterima oleh Yang Maha Kuasa,” harapnya.
Gubernur juga menjelaskan bahwa setelah menerima informasi tentang kecelakaan pesawat, BPBD Provinsi Jawa Timur, Agen Bencana Provinsi Jawa Timur, dan BPBD Kabupaten Pasuruan melakukan asesmen di lokasi kejadian. Evakuasi korban dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur terkait.
“Kami sekali lagi menyampaikan duka cita yang mendalam, semoga keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” tutupnya.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa keempat jenazah awak pesawat Super Tucano telah ditemukan dan telah disemayamkan di RS TNI AU Malang. Pada Jumat (17/11/2023), rencananya akan dilakukan prosesi upacara kemiliteran untuk pelepasan jenazah. (hdl)