Surabaya (pilar.id) – Setelah mengikuti dialog publik di Auditorium At Tauhid Tower lantai 13 Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya pada Jumat (24/11/23), Prabowo Subianto menerima kartu anggota kehormatan Muhammadiyah.
Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa kartu anggota kehormatan tersebut diberikan kepada semua calon presiden dan wakil presiden.
“Kita memberikan anggota kehormatan kepada Pak Anis dan Gus Muhaimin, juga kepada Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Jika mas Gibran datang, juga akan kita berikan,” ungkap Abdul Mu’ti.
Anggota kehormatan Muhammadiyah diberikan kepada tokoh-tokoh yang memiliki komitmen, integritas, dan kedekatan dengan Muhammadiyah, serta berkomitmen pada perbaikan dalam kehidupan.
Muhammadiyah berharap terjalinnya komunikasi politik yang baik, terpilih atau tidak, karena mereka memiliki rekam jejak yang sama untuk Muhammadiyah.
Abdul Mu’ti menilai gagasan Prabowo cukup logis dan realistis. Meskipun gagasan tersebut belum tersampaikan dengan detail karena keterbatasan waktu, Muhammadiyah akan terus melakukan kajian terhadap gagasan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Sebelumnya, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Sukadiono sebagai panelis dalam uji publik Capres-Cawapres menyampaikan pertanyaan kepada Prabowo Subianto terkait kesehatan dan kesejahteraan sosial. Salah satu pertanyaan mengenai stunting dan disparitas pendapatan di Indonesia.
Prabowo optimis dapat menekan angka stunting di Indonesia bila terpilih pada Pemilihan Presiden 2024. Ia bahkan yakin bisa menurunkan prevalensi stunting menjadi 10 persen dari angka 21,6 persen saat ini. Dalam sambutannya, Prabowo berjanji akan memerhatikan gizi ibu hamil dan anak-anak Indonesia.
“Saya yakin kalau saya diberi mandat tiga tahun setelah saya menjabat, saya percaya stunting akan di bawah 10 persen,” kata Prabowo. Ia juga menegaskan bahwa program makan siang di sekolah akan menjadi salah satu cara mereka untuk pemerataan keadilan sosial, mengatasi kurang gizi, dan menyiapkan SDM ke depan.
Terhadap pertanyaan apakah ia akan memilih menteri kesehatan dari latar belakang kesehatan, Prabowo menjawab bahwa ia akan mengambil putra-putri terbaik Indonesia yang memiliki kompetensi. (hdl)