Jakarta (pilar.id) – Harga emas berjangka mengalami penurunan pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), melanjutkan kerugian untuk hari ketiga berturut-turut. Penurunan ini dipicu oleh kekuatan Dollar AS setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mendukung adanya kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi.
Pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, kontrak emas paling aktif dinyatakan turun hingga 21,2 Dollar AS atau 1,09 persen. Angka ini kemudian ditutup pada 1.923,70 Dollar AS per ons.
Dilaporkan pula, di sepanjang sesi perdagangan, harga emas sempat berada di level tertinggi, yakni di 1.945,1 Dollar AS, dan terendah di level 1.922,60 Dollar AS.
Pada hari Rabu (21/6/2023), harga emas berjangka turun sebesar 2,80 Dollar AS atau 0,14 persen menjadi 1.944,90 Dollar AS. Sebelumnya, pada Selasa (20/6/2023), harga emas mengalami penurunan sebesar 23,50 Dollar AS atau 1,19 persen menjadi 1.947,70 Dollar AS.
Namun, pada Jumat (16/6/2023), harga emas naik sebesar 0,50 Dollar AS atau 0,03 persen menjadi 1.971,20 Dollar AS. Dan pada hari Senin (19/6/2023), bursa Comex tutup karena adanya hari libur publik.
Penguatan Dollar AS terhadap mata uang lainnya pada Kamis (22/6/2023) disebabkan oleh dukungan Ketua Federal Reserve terhadap kenaikan suku bunga AS, meskipun dengan kehati-hatian.
Selain itu, kenaikan suku bunga yang dilakukan beberapa bank sentral juga memunculkan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan global.
Kenaikan suku bunga oleh bank sentral global juga membuat minat terhadap emas berkurang. Bank Sentral Inggris, Swiss, Norwegia, dan Turki semuanya telah menaikkan suku bunga mereka. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam kesaksiannya kepada Kongres, memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS akan melakukan setidaknya dua kali kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Gubernur Federal Reserve, Michelle Bowman, dalam acara “Fed Listens” di Cleveland, Ohio, pada Kamis (22/6/2023), menyatakan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut diperlukan untuk mengendalikan inflasi.
Selain itu, data ekonomi yang dirilis pada Kamis (22/6/2023) juga bervariasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah klaim tunjangan pengangguran baru tetap stabil di 264 ribu klaim dalam pekan yang berakhir pada 17 Juni. Ini merupakan level tertinggi sejak Oktober 2021.
Penjualan rumah yang ada (existing home) di AS, menurut laporan National Association of Realtors (NAR), naik sebesar 0,2 persen menjadi 4,3 juta unit pada bulan Mei.
Kenaikan yang terbilang kecil ini di atas perkiraan para ekonom, penjualan rumah ini tetap turun sebesar 20,4 persen dibandingkan dengan Mei tahun sebelumnya.
Di sisi lain, perak untuk pengiriman bulan Juli mengalami penurunan sebesar 34,30 sen atau 1,50 persen, ditutup pada 22,467 Dollar AS per ons.
Sementara platinum, untuk pengiriman bulan Juli mesti terpangkas sebesar 22,5 Dollar AS atau 2,37 persen, sehingga bertahan di 926,5 Dollar AS per ons. (usm/hdl)