Semarang (pilar.id) – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berhasil menyelesaikan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 di Semarang, Jawa Tengah.
Proyek Engineering, Procurement & Construction (EPC) ini merupakan hasil Kerja Sama Operasi (KSO) antara Hutama Karya, General Electric (GE), dan Marubeni Corporation (MC).
Pembangunan yang dimulai pada 2017 dan rampung pada Juni 2024 ini memerlukan investasi sebesar Rp 4,8 triliun. Dengan kapasitas 779 Megawatt (MW), PLTGU Tambak Lorok Blok 3 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Jawa dan Bali secara signifikan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyatakan bahwa proyek ini menambah portofolio Hutama Karya dalam sektor EPC dan menunjukkan pencapaian besar perusahaan dalam meningkatkan kapasitas listrik nasional.
“PLTGU Tambak Lorok Blok 3 akan menjadi pembangkit listrik pertama di Asia Pasifik yang mengadopsi teknologi turbin gas HA (High-efficiency Air-cooled), menawarkan efisiensi energi optimal dengan standar kualitas lingkungan internasional,” ujarnya.
Adjib juga menambahkan bahwa proyek ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk cuaca ekstrem dan dampak pandemi Covid-19. Meski demikian, KSO GE-MC-HK berhasil menyelesaikan proyek melalui manajemen proyek yang solid dan kolaborasi dengan supplier lokal dan nasional.
PLTGU Tambak Lorok Blok 3 merupakan proyek milik PT PLN Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN (Persero), dan direncanakan akan diresmikan oleh Direktur Utama PLN sebelum dioperasikan. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan listrik di Jawa dan Bali, serta mendukung kebutuhan energi nasional.
Hutama Karya juga memiliki portofolio proyek pembangkit listrik lainnya, termasuk PLTM Parmonangan-2 di Sumatera Utara, PLTM Gunung Wugul di Jawa Barat, dan PLTU Suralaya di Banten. (hdl)