Surabaya (pilar.id) – Mengakhiri tahun 2022 dengan berkarya merupakan salah satu jalan yang dipilih oleh Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK) UK Petra, khususnya Program Studi Visual Communication Design (VCD) dan Textile and Fashion Design UK Petra.
Kolaborasi antar dua program studi tersebut, diwujudkan dalam pameran karya bertajuk IDEsember, yang diadakan dari tanggal 15-17 Desember 2022, bertempat di Galeri Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK), Gedung Q2, Ruang Q.801
Seperti yang disampaikan oleh Deddi Duto Hartanto, dosen sekaligus penanggung jawab acara, jika ini merupakan tahun kedua, dan kali ini mengusung tema White Canvas.
Selain itu Deddi juga mengatakan adanya acara ini, pihaknya memiliki dua tujuan, yaitu mengenalkan wisata di Surabaya, serta mengenalkan ke mahasiswa, bahwa desain grafis itu banyak gaya-gaya yang bisa diambil dari tempat-tempat wisata tersebut.
” Total karya ada 120 karya, baik karya 3 dimensi atau dua dimensi, dengan melibatkan 3 angkatan sekaligus, yaitu 2020, 2021 dan 2022, jadi ini tugas akhir dan besar yang dipamerkan,” ucapnya.
Lebih rinci, Deddi menjelaskan jika pameran kolaborasi antara mata kuliah Komunikasi Ide Kreatif (KIK), Tipografi serta Prinsip dan Elemen Desain dari VDC, dengan mata kuliah Komposisi Visual dari Textile and Fashion Design ini, juga mengundang satu band yang mengenakan desain baju buatan mahasiswa UK Petra dari program Studi Textile and Fashion Design
“Jadi disini kita tidak ada fashion show, tapi ada band show, jadi band yang kita undang, yaitu Dandelions, mengenakan rancangan busana dari karya mahasiswa kita,” paparnya.
Salah satu karya dalam pameran seni ini ialah milik kelompok Vanessa mahasiswa angkatan 2020 yang diberi nama art and craft, dengan tema alam dan memilih Ekowisata Mangrove Wonorejo sebagai objeknya.
“Kita membuat berbagai macam karya, seperti desain kaos, mug, totebag, stiker serta poster dan lainnya, untuk persiapannya sekitar satu bulan dan dikerjakan berkelompok,” jelasnya.
Selain itu ada yang unik dari acara ini, yaitu setiap pengunjung akan memberikan voting dengan menempelkan kertas yang disediakan ke setiap karya atau tenan.
Hal itu bertujuan, karena di akhir acara akan ada pembagian reward sesuai jenis karya yang dipajang, berdasarkan banyaknya voting dari kertas yang ditempel.
Adanya acara ini, Deddi berharap setelah mahasiswa menggelar dan membuat karya-karya ini, mereka bisa menciptakan gaya desain sendiri.
” Entah versinya dari mana, tapi gaya tersebut di Indonesia kan, anggap saja dari luar 20 persen, 80 persen dari Indonesia, itu sudah jadi gaya yang otentik, itu yang kita harapkan,” pungkasnya. (jel/hdl)