Tangerang (pilar.id) – Persaingan di industri kreatif global semakin ketat, memaksa produk furniture Indonesia untuk mengandalkan inovasi dan kreativitas selain bahan baku alam dan keahlian perajin. Pernyataan ini disampaikan oleh Ira Samri, Ketua Pusat Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), saat menghadiri gelaran Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA) 2023 di ICE BSD City, Tangerang.
Ira mengungkapkan bahwa industri kreatif bergantung pada pemikiran kreatif dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Desainer furniture Indonesia memegang peran kunci dalam bersaing di pasar internasional. Sayangnya, sebagian pengusaha furniture masih enggan memanfaatkan desainer lokal dan lebih suka memproduksi karya desainer asing yang diusulkan oleh pembeli,” katanya.
Ira juga menyatakan bahwa masalah ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang kualitas karya desainer furniture Indonesia. Oleh karena itu, HDMI bekerja sama dengan IFFINA 2023 untuk memperkenalkan Design Boulevard, University Design District, dan HDMI Chapters booth.
University Design District menampilkan karya mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas seperti Universitas Paramadina, UPH, Pradita, Binus Malang, Binus Jakarta, Binus Bandung, Maranatha, ISI Yogya, ISI Solo, Podomoro, dan Universitas Ciputra.
Karya-karya ini mencerminkan beragam ide-ide kreatif dan potensi kampus desain dalam meningkatkan kualitas produk kreatif Indonesia. Tema Sustainability mendominasi karya-karya dari HDMI Chapters: Jakarta, Solo, Jogja, Jepara, dan Surabaya, dengan penggunaan material alam dan daur ulang plastik.
Design Boulevard menampilkan 20 karya terbaik yang dipilih dari University Design District dan HDMI Chapters booth. Salah satu karya menarik adalah kursi lounge berjudul “Swan” yang diciptakan oleh Haryo Satrio, anggota HDMI Chapter Jakarta. Kursi ini terinspirasi oleh bentuk angsa dan memiliki fitur berputar serta terbuat dari kayu, kain, dan logam.
Selain pameran, HDMI juga mengadakan kompetisi desain yang diikuti oleh mahasiswa dan desainer profesional dengan berbagai kategori. Calvin Andriesta (Binus Bandung) memenangkan kategori Best Rattan Furniture dengan karyanya “Ratna Bench”, Reni Nurlaili (Universitas Paramadina) meraih penghargaan untuk kategori Most Expressive Design dengan karya “Spinal Sanctuary”, dan Alif Arwenda Bismialban (ISI Solo) keluar sebagai pemenang dalam kategori Most Favourite Design dengan karyanya “Shield of Throne”.
Kehadiran HDMI di IFFINA 2023 bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara desainer, pengusaha, dan institusi pendidikan, menciptakan perspektif yang lebih cerah bagi industri furniture Indonesia di masa depan. (ret/ted)