Jakarta (pilar.id) – Demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR tak hanya diikuti mahasiswa. Sejumlah masyarakat turut terlibat dalam demonstrasi tersebut.
Di antara para demonstran, terlihat kelompok ibu-ibu hingga nenek-nenek. Bahkan ada yang datang dari jauh.
Salah satu nenek peserta aksi memberanikah diri naik ke mobil komando dan mulai berorasi. Dia mengaku datang dari Sumatera Utara.
Selain mendukung aksi para mahasiswa, nenek tersebut menyuarakan isu lain. Salah satunya harga minyak goreng yang terlampau tinggi.
“Saya nenek asal Sumatera Utara, ikut menyuarakan khusunya minyak goreng yang mahal,” ujar nenek tersebut.
Nenek tersebut mengeluhkan harga minyak goreng yang sangat mahal di daerahnya. Padahal, dia tinggal di daerah yang kaya akan kebun sawit.
“Saya tinggal di Sumatera Utara, kanan kiri pinggir semua kelapa sawit, tapi saya tidak bisa menggoreng-goreng karena minyak mahal,” ucap nenek tersebut.
Meski digelar mahasiswa, peserta aksi ternyata datang dari berbagai kalangan. Tidak hanya masyarakat awam namun juga sejumlah nama.
Mereka datang menyuarakan penolakan atas wacana masa jabatan Presiden diperpanjang menjadi tiga periode.
Demonstrasi berlangsung siang hari, diawali orasi yang disampaikan kelompok mahasiswa. Mereka menentang wacana perpanjangan jabatan Presiden.
Aspirasi mereka pun disampaikan ke DPR RI. Perwakilan DPR sempat datang dan menerima aspirasi para mahasiswa tersebut. DPR akan mempertimbangkan aspirasi tersebut sebagai bahan masukan dalam sidang.
Setidaknya ada empat poin tuntutan yang disampaikan para mahasiswa tersebut kepada DPR. Berikut poinnya:
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab. (pute/beq)