Jakarta (pilar.id) – Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea meminta BEM SI untuk belajar lagi ke aktivis 98 setelah mendengar jawaban koordinator BEM SI yang mengatakan orde baru lebih bebas berpendapat.
Pada acara Hotroom ‘Demo Untuk Apa?’ yang dipandu Hotman, Koordinator BEM SI yang berasal dari Universitas Riau, Kaharuddin menyatakan kampanye dari Jokowi masih ada yang belum terpenuhi yakni kesejahteraaan dan kebebasan.
Kaharuddin juga membandingkan perbedaan zaman orde lama dan orde baru, “Misalkan di orde lama, kita peroleh kebebasan tapi kesejahteraan tidak. Orde Baru kita peroleh yang namanya kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang ingin kita (mahasiswa) tanyakan adalah apakah kita peroleh kesejahteraan? Apakah kita peroleh kebebasan?” katanya dikutip dari Kanal YouTube metrotvnews, Minggu (17/4/2022).
Pernyataan dari BEM SI ini sontak dipotong oleh politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu.
“Tapi sebentar, tadi kan Anda bilang jaman orde baru, kesejahteraan ada, itu saya rasa, gak tau, tolong diralat aja,” ujar Anggota Komisi XI DPR RI itu.
Masinton juga menegaskan, jaman orde baru itu, tidak ada kebebasan, kesejahteraan juga semu, jadi Ia menyarankan teman-teman mahasiswa harus objektif.
Menanggapi pernyataan Kaharuddin, Hotman Paris selaku pemandu acara tersebut kemudian menyarankan agar mahasiswa perlu belajar ke aktivis 98.
“Jadi kayaknya para mahasiswa perlu belajar ini dari yang senior mahasiswa aktivis 98,” kata Hotman. (mia/hdl)