Jakarta (pilar.id) – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa Partai Gelora tidak menolak kehadiran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini disampaikan Muzani di wilayah Pademangan, Jakarta, pada Sabtu (4/5/2024). Sementara sebelumnya, pada Senin (29/4/2024), Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik, mengemukakan ketidaksetujuan terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dalam koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sidik menganggap PKS telah menunjukkan perbedaan sikap politik dan ideologi dengan kedua tokoh tersebut. “Pak Prabowo telah menggarisbawahi pentingnya kelanjutan pembangunan untuk memastikan pencapaian yang sudah ada tetap berlanjut, tanpa harus memulainya dari awal lagi,” kata Mahfuz pada hari Senin.
Lebih lanjut, Mahfuz menyatakan bahwa PKS juga menolak beberapa program strategis Presiden Joko Widodo seperti proyek Infrastruktur Kehutanan Nasional (IKN). Dalam konteks Pemilu 2024, PKS bahkan menjanjikan untuk menjadikan Jakarta tetap sebagai ibu kota.
Hal ini menandakan perbedaan pandangan PKS dengan Prabowo-Gibran maupun Jokowi. Mahfuz juga menyebut bahwa PKS sebelumnya menolak pencalonan Gibran sebagai pasangan Prabowo dalam Pilpres 2024 dengan alasan bahwa Gibran dianggap tidak sesuai dengan konstitusi. Dia menambahkan bahwa alasan di balik penolakan tersebut adalah ketidaksetujuan PKS terhadap rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo.
Mahfuz menilai bahwa keputusan Prabowo untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi setelah Pilpres 2019 dianggap sebagai pengkhianatan oleh para pendukung PKS. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa PKS sebaiknya tidak mengharapkan Prabowo akan mengundang mereka untuk bergabung dalam pemerintahan yang akan datang. (hen/hdl)