Kuburaya (Pilar.id) – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan memastikan inflasi di Kubu Raya masih terkendali. Kondisi ini dilihat dari tingkat produksi dari petani, peternak, dan nelayan di Kubu Raya berjalan stabil.
“Nah, di situlah signifikannya peran dari masyarakat petani, peternak, dan nelayan yang menyuplai berbagai komoditas pokok ke semua pasar yang ada di kota. Memang inilah yang kita kejar dan genjot terus dengan berbagai program. Termasuk program pemberdayaan perempuan di desa-desa,” jelas Muda.
Muda mengatakan pengendalian inflasi dilakukan sebab Kubu Raya menjadi salah satu pemasok terbesar bahan kebutuhan pokok di berbagai wilayah tetangga khususnya Kota Pontianak. Terutama sejumlah komoditas penyumbang inflasi seperti beras, telur, tomat, cabai, dan daging ayam ras.
“Nah, Kubu Raya itu kan juga strategis karena menyuplai 60 persen komoditas pokok di kota. Otomatis tingkat inflasi itu menjadi sangat signifikan Kubu Raya yang menentukan. Jadi sampai saat ini kita syukuri bahwa produksi itu tetap kuat karena kalau produksinya cukup itu tidak akan membuat harga barang naik,” jelas Muda.
Lanjut Muda, pemerintah pusat juga sudah mengingatkan agar daerah terhadap pengendalian inflasi. Termasuk Kubu Raya. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1). Rakornas yang digelar Kementerian Dalam Negeri ini menindaklanjuti arahan Presiden pada 6 Januari 2023 terkait dengan upaya penguatan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi.
“Kita (Kubu Raya) diingatkan agar fokus pada beberapa hal terutama terkait bagaimana menjaga pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi,” kata Muda.
Terkait pertumbuhan ekonomi, Muda mengungkapkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kubu Raya. Kondisi ini ditandai dengan seiring meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kubu Raya. Peningkatan tersebut, ujar dia, tidak terlepas dari komitmen pemerintah kabupaten dalam mempermudah masuknya berbagai investasi ke Kubu Raya.
“Hal lain yang diingatkan Presiden adalah terkait investasi, di antaranya agar perizinan jangan lama-lama. Nah, kita di Kubu Raya bersyukur dengan telah adanya Mal Pelayanan Publik yang pelayanannya sudah maksimal untuk segala jenis perizinan. Semua perizinan sudah cepat,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo dalam arahannya mengajak para kepala daerah dan Bank Indonesia untuk bekerja keras menangani inflasi yang menjadi momok bagi semua negara.
“Situasi global masih sangat tidak mudah dan sekarang yang menjadi momok semua negara adalah yang namanya inflasi. Ini momok semua negara. Patut juga kita syukuri inflasi kita terakhir di angka 5,5 persen. Ini patut kita syukuri, berkat kerja keras kita semuanya,” ujar Presiden.
“Saya minta seluruh gubernur, bupati, dan wali kota, bersama-sama dengan Bank Indonesia terus memantau harga-harga barang dan jasa yang ada di lapangan sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besarnya itu datang sehingga bisa kita kejar dan kita antisipasi untuk kita selesaikan,” imbuhnya.
Presiden juga meminta Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia terus menyampaikan informasi ke daerah sehingga daerah memiliki data terkait inflasi. Selain itu, Presiden juga kembali mengingatkan sejumlah upaya yang bisa dilakukan oleh para kepala daerah untuk mengintervensi kenaikan inflasi di wilayahnya.
“Semuanya sudah tahu bagaimana menutup ongkos transportasi, meningkatkan produktivitas petani, misalnya tomat mahal, perintahkan tanam tomat, cabai mahal, perintahkan tanam cabai. Saya enggak usah mengulang,” pungkasnya. (din)