Jakarta (pilar.id) – Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, dalam menghadapi varian Omicron di DKI Jakarta, pendekatan yang harus dilakukan bukan dengan lockdown, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat level 3 hingga level 4.
Lebih jauh, kata Dicky, yang harus diperkuat untuk menekan angka penularan covid-19 varian Omicron adalah dengan melakukan deteksi dini secara masif dan aktif. Jika ada yang terdeteksi positif, harus segera dilakukan isolasi karantina.
“Selain itu, pemerintah terkait harus menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) setidaknya hingga awal Maret atau pertengahan Maret dari mulai sekarang. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir penularan kasus corona di sekolah,” kata Dicky melalui pesan singkat kepada Pilar.id, Senin (24/1/2022).
Karena, kata dia, yang melakukan PTM bukan hanya anak-anak saja, tetapi terdapat orang tua, guru, hingga petugas lainnya yang mungkin saja rentan terpapar virus corona.
Sebab bagaimanapun juga, penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) di Indonesia masih terbatas dan lemah, sehingga kasus covid-19 varian Omicron terjadi secara senyap sebagaimana Delta pada awal kemunculannya dulu. Jadi meski potensi gelombang ketiga tidak sebesar dan selama gelombang kedua, namun dampaknya akan sangat serius dalam jangka panjang (long covid-19).
Terpenting, yang harus dikejar yakni cakupan vaksinasi. Pemerintah harus menggencarkan cakupan vaksinasi kepada orang yang berisiko, seperti lansia dan irnag yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.
Tak bosan, Dicky terus mengingatkan, bahwa gelombang ketiga kasus corona berpotensi terjadi di Indonesia. Berdasarkan kajian, imunitas yang didapat dari vaksinasi covid-19 terbukti menurun setelah lima bulan usai vaksinasi lengkap.
“Tidak ada yang bertahan lama, itu faktanya. Karena itulah potensi adanya lonjakan kasus yang disebabkan Omicron sudah sangat jelas. Apalagi, kecepatan infeksinya lebih cepat dibandingkan Delta,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan, penambahan kasus harian terkonfirmasi positif covid-19 terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta yaitu mencapai 1.739 orang hingga Minggu (23/1/2022) pukul 12.00 WIB.
Data Satgas Covid-19 mencatat, penambahan kasus covid-19 itu diikuti Provinsi Jawa Barat 485 orang, Banten 454 orang, Jawa Timur 69 orang dan Bali 48 orang. Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional virus corona mencapai 2.925 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 4.286.378 orang. (her/fat)