Jakarta (pilar.id) – Pengamat Tata Kelola Perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna menyatakan bahwa arah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah dalam jalur yang benar.
Penilaian tersebut, oleh Yayat Supriyatna didasarkan pada arah pengelolaan transportasi publik di Jabodetabek yang sudah dinilai tepat. Namun, lanjut pengamat tata kelola perkotaan ini, bahwa meski arahnya sudah benar, secara implementasi, masalah pengelolaan transportasi publik di Jakarta khususnya dan Bodetabek umumnya, tidak bisa seketika diselesaikan.
Menurut Yayat, integrasi menjadi kunci dari pengelolaan transportasi umum di Jakarta agar lebih tertata dan mendapat minat yang tinggi dari masyarakat.
Integrasi harus dijadikan sebagai prioritas bukan saja antar angkutan yang tersedia tetapi juga, terkait dengan pelayanan. Kesediaan layanan yang prima dan terintegrasi menurut Yayat, akan membuat anak-anak muda maupun usia lanjut untuk terbiasa menggunakan angkutan umum.
“Aksesbilitas menuju angkutan umumnya sekarang diperbaiki, termasuk orang yang berkebutuhan khusus juga sekarang diberikan prioritas untuk ke layanan terhadap angkutan umum. Mudah-mudahan ke depan integrasi ini terus dikembangkan,” jelas Yayat Supriyatna saat Kampanye Jalan Hijau di Jakarta, Kamis (15/2/2023).
Tentunya, imbuh Yayat integrasi tersebut juga berlaku di area Bodetabek seperti pengembangan BPTJ di Depok dimana adanya integrasi stasiun dengan terminal dari membangun skybridge yang memberikan kemudahan masyarakat.
“Fungsi stasiun, terminal dan bandara kini bukan hanya tempat naik turun penumpang saja, tapi juga membangkitkan aktivitas ekonomi,” terangnya.
Selain itu, perlu juga tata kelola manajemen oleh pengelola maupun badan usaha untuk mengintegrasikan antar moda. Menurutnya integrasi kelembagaan itu penting, sebab ujungnya berhubungan dengan integrasi kepada tarif, antar moda, dan pengaturan jadwal waktu.
“Nah sekarang supaya orang mau naik Transjakarta, itu harus ada waktu yang pasti juga berapa menit. Karena yang dibutuhkan orang sekarang ialah integrasi waktu, integrasi jadwal, dan integrasi tarif, bagaimana membangun kepercayaan itu,” bebernya. (riz/fat)