Yogyakarta (pilar.id) – Moda transportasi Trans Jogja telah menjadi transportasi publik sejak tahun 2008. Hingga kini, jumlah armadanya mencapai 128 unit dengan 17 jalur yang melayani 25 kecamatan perkotaan.
Layanan ini semakin luas dengan tambahan Teman Bus yang merupakan salah satu program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI pada 2020, dengan 44 unit dengan rute layanan di tiga koridor.
Kepala Dinas Perhubungan DI Yogyakarta Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, sejalan dengan Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU), pihaknya terus melakukan evaluasi untuk menciptakan angkutan umum yang nyaman, aman dan murah di DIY.
“Salah stau pertimbangan waktu tempuh. Ke depan kita perlu menata sedikit-sedikit, jarak antar bus meski waktu tempuh belum bisa menjanjikan karena berbagai faktor seperti volume lalu lintas, kita juga belum ada jalur bus,” ucapnya, Rabu (15/2/2023).
Adapun tarif Trans Jogja bagi penumpang reguler sebesar Rp 3.600, pelajar Rp 60, dan penumpang berlangganan sebesar Rp 2.700. Di samping itu, pihaknya juga bekerja sama dengan moda transporasi Kereta Api Indonesia (KAI), dimana melalui satu kartu multi trip (KMT) juga bisa digunakan membayar Trans Jogja.
“Lalu pembayaran bisa via QRIS, e-money dan tunai. Ke depan kita juga ada integrasi dengan layanan Teman Bus, jadi ketika masyarakat mau naik Trans Jogja ke Teman Bus tidak perlu bayar lagi sepanjang masih di halte transit, begitu juga sebaliknya,” paparnya.
Nantinya, pihaknya juga akan melakukan peremajaan pada 25 armada supaya lebih nyaman. Termasuk memperbanyak low entry, sehingga penumpang tidak perlu menunggu di titik-titik halte dan bisa turun tanpa harus di peberhentian bus terdekat.
“Upaya peningkatan kualitas supaya lebih nyaman lagi penumpang bisa memantau melalui aplikasi real time Trans Jogja terkait waktu dan ketersediaan bus. Kami juga rerouting atau mengalihkan rute-rute yang cukup sepi ke rute padat pada jam-jam tertentu untuk memberi pelayanan yang baik,” tutupnya. (riz/hdl)