Semarang (pilar.id) – Tim verifikasi lapangan penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah atau PPD tingkat Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi program urban farming Pemkot Semarang.
Urban farming yang dipelopori oleh Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita sukses diadopsi di pelosok Kota Lumpia ini.
Bagi Mbak Ita urban farming merupakan salah satu cara Pemerintah Kota Semarang berkomitmen meningkatkan kualitas pembangunan daerah dengan tolak ukur dari aspek pencapaian pembangunan, aspek kualitas, aspek penyusunan dokumen, dan aspek inovasi.
Tahun ini, Pemerintah Kota Semarang mengusung inovasi program seperti Food Startup Challenge, Urban Farming Corner, Rumah Gizi Pelangi Nusantara, dan Sekolah Berkebun.
Program tersebut diikutsertakan dalam penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Kabupaten/Kota tingkat Provinsi Jawa Tengah. Penilaian dilakukan di rumah gizi pelangi nusantara dan sekolah berkebun.
“Program-program ini sudah masuk dalam RPJMD dan visi misi Hendi-Ita,” katanya, Rabu 8 Februari 2023.
Mbak Ita menjelaskan urban farming merupkan salah satu amanat dari Presiden Jokowi, bahwa tahun 2023 resesi global pangan dan energi selalu mengintai.
“Sehingga fokus anggaran kami gunakan untuk penanganan inflasi dan ketahanan pangan,” katanya.
Dalam menjalankan inovasi ini, pihaknya juga mendorong keterlibatan seluruh lapisan masyarakat khususnya kelompok wanita serta anak-anak melalui kurikulum di sekolah.
“Hal ini sekaligus menjadi wujud pemberdayaan perempuan dan langkah agar inovasi yang ada dapat berkelanjutan,” katanya.
“(Pengenalan urban farming) di sekolah ini penting karena saya bilang siswa-siswa sekolah sekarang adalah orang-orang yang akan berperan sebagai generasi emas pada tahun 2045. Tapi kita tidak tahu pada saat itu apakah kedaulatan pangan bisa berjalan sehingga mulai sekarang kita harus sudah mengedukasi anak-anak ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Nomastuti, selaku tim verifikasi lapangan mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Semarang.
Menurutnya urban farming di Kota Semarang bisa memiliki ciri khas yang membedakan dengan urban farming yang ada di kota-kota lain.
“Kali ini kita memverifikasi sejauh mana inovasi sesuai dengan tema. Tema kali ini yaitu transformasi, ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Kota Semarang ini mengembangkan urban farming dan itu ternyata sangat kondusif dikaitkan dengan berbagai kegiatan termasuk berkebun. Pelangi Nusantara hingga Urban farming ini dapat mendukung perbaikan gizi bagi anak-anak stunting di Kota Semarang,” tandas Nomastuti.
Sebagaimana diketahui jika Kota Semarang berhasil mencetak hattrick sebagai kota terbaik pertama dalam Penghargaan Pembangunan Daerah atau PPD 3 tahun berturut-turut (2019, 2020, 2021) baik tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun tingkat nasional. (Aam)