Penajam Paser Utara (pilar.id) – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meramalkan bahwa pembangunan Kota Nusantara akan beroperasi sepenuhnya dalam 10 tahun ke depan sesuai target Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lebih menariknya, pengembangan ibu kota negara masa depan Indonesia ini diperkirakan tidak akan memerlukan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Prediksi kami, terkait ketertarikan investor terhadap Kota Nusantara terus mengalami peningkatan,” kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, di Penajam, Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (3/3/2024).
Dalam enam bulan terakhir, investasi di Kota Nusantara mencapai lebih kurang Rp50 triliun, mulai dari September 2023 hingga Februari 2024. “Dan kami prediksi sepanjang tahun ini (2024) investasi yang masuk ke Kota Nusantara sekitar Rp55 triliun,” tambahnya. Dengan demikian, perkiraan pencapaian investasi tersebut melebihi target OIKN sebesar Rp100 triliun sampai akhir tahun ini.
Agung menyatakan bahwa jika investasi selama enam bulan itu diakumulasikan selama 10 tahun, Kota Nusantara dapat mencapai investasi sekitar Rp1.000 triliun. “Jika asumsi atau prediksi itu tepat, maka tidak diperlukan lagi dana APBN untuk pengembangan pembangunan Kota Nusantara,” katanya.
Tahun ini, Tiongkok dan Malaysia dijadwalkan akan menanamkan modal di sektor properti Kota Nusantara, yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kaltim. Nilai total investasi kedua negara tersebut di Kota Nusantara mencapai sekitar Rp40 triliun.
Sementara itu, proyek investasi dari Ciputra Group juga akan direalisasikan pada tahun ini. Mereka akan mengembangkan kota mandiri dengan berbagai fasilitas, seperti perumahan, komersial, lapangan golf, dan janapada di kawasan Kota Nusantara. Meskipun nilai investasinya belum diketahui, proyek ini masih dalam proses evaluasi studi kelayakan dan diharapkan akan memulai tender sekitar April 2024, ungkap Agung Wicaksono. (hdl)