Jakarta (pilar.id) – Masalah serius yang dihadapi karyawan baru adalah gagap saat berhadapan dengan lingkungan kerja. Mereka rata-rata masih berpikir bahwa ini dunia kampus. Yang lain, keliru menterjemahkan dunia kantor seperti yang ia lihat di film dan sinetron.
Selain hal-hal standar, anggap saja begitu, seperti bersikap ramah, sopan, dan nampak antusias, ada baiknya jika kita serius mematut diri agar selalu nampak cakap dan profesional.
Misal, jangan buru-buru bilang tidak tahu saat boss nanya sesuatu. Bilang saja, “Lima menit ya, pak”. Lalu buka laptop untuk membuka laporan yang memang sudah Anda kerjakan.
Jangan banyak mengeluh layaknya pemula. Jangan pula bersikap kasar pada rekan kerja layaknya preman. Hei, ini kantor!
Di luar itu, pastikan Anda menampilkan diri secara profesional, seperti tips berikut ini:
Budaya Perusahaan
Gunakan busana yang selaras dengan budaya perusahaan. Jenis baju, warna, apapun. Semakin Anda mampu melebur dengan kultur kerja, maka semua akan baik-baik saja. Percayalah.
Layaknya Orang yang Terawat
Aduh, ini sebetulnya tidak perlu dibahas. Tapi seringkali, beberapa karyawan baru yang masih gagal move on dari kehidupan kampus, akan lupa jika datang dengan pakaian bersih, tidak bau keringat, tambut tersisir, wajah bersih, kuku tak panjang dan kotor (ih!)
Aksesori yang Tepat
Kunci hidup di kantor adalah tidak berlebihan, tapi juga tidak nampak kekurangan. Beruntung, saat ini banyak sekali produk yang bagus tapi murah. Bermerk tapi tak mahal. Gunakan aksesoris yang baik, tidak berlebihan, tidak murahan.
Berpakaian Sesuai Posisi
Tepatnya, berbusana seperti posisi yang Anda inginkan. Tapi hati-hati, perhatikan boss Anda. Jika busana Anda lebih baik dari dia, bisa-bisa malah berabe. Hei, dia boss kamu!
Ruang Kerja adalah Anda
Memang sih, ada office boy yag setiap saat membersihkan ruangan atau meja Anda. Tapi soal ada atau tidaknya gunting, stapler, kertas HVS, dan lain-lain, akan memperjelas segalanya. Bayangkan saat boss tanya, “Ada kertas HVS?” Lalu Anda harus berlari ke ruang sebelah.
Berperilaku profesional.
Setelah nampak profesional, saatnya benar-benar profesional. Tahu betul apa yang harus dikerjakan, tahu betul kapan harus memulai, target, cara, dan lain-lain. Seorang profesional selalu memiliki standar. Baik sebagai individu maupun bagian dari sebuah perusahaan atau industri. (hdl)