Sidoarjo (pilar.id) – Pertigaan Bangah-Aloha selama ini sudah banyak diketahui sebagai salah satu titik kemacetan di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Jalan yang menjadi salah satu akses menuju ke Bandara Internasional Juanda ini memang kerap menjadi titik kemacetan terutama di pagi dan sore hari.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan mempercepat pelebaran jalan pertigaan Bangah-Aloha untuk memperlancar arus lalu lintas di wilayah tersebut.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, di Sidoarjo, Selasa mengatakan saat ini proses pembebasan lahan untuk pelebaran jalan tersebut sedang diselesaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BM SDA) berkoordinasi dengan TNI AL.
“Lahan yang rencananya akan digunakan untuk pelebaran jalan saat ini adalah milik TNI AL dan kami sudah berkomunikasi intensif terkait rencana ini,” kata Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Muhdlor.
Tercatat ada 52 bangunan yang menyewa lahan tersebut, kami akan meminta izin pihak TNI AL untuk mengosongkan lahan tersebut dan nantinya akan kami lakukan pelebaran jalannya,” ujarnya.
Proyek pelebaran jalan pertigaan Bangah ini tidak masuk dalam rencana pembangunan Fly Over Aloha-Juanda. Meski demikian, pelebaran jalan ini menjadi penting untuk memperlancar akses keluar-masuk kendaraan.
“Pembebasan lahan untuk pelebaran pertigaan Bangah ini murni inisiatif dari Pemkab. Ini di luar proyek nasional Flyover ALoha. Tahun ini kita kebut pembebasan lahannya supaya bisa segera di bangun pelebaran jalannya dan kemacetan disana bisa segera terurai,” kata Gus Muhdlor.
Ia mengatakan, saat ini lebar jalan di wilayah pertigaan tersebut hanya 7 meter karena terhalang bangunan warung dan pertokoan. Ukuran yang terlalu sempit jika dibandingkan dengan volume kendaraan yang lewat.
Selama ini di pertigaan jalan Bangah menjadi titik penyebab kemacetan, pada saat pagi jam masuk kerja dan sore hari pada saat jam pulang kerja. Setelah dilakukan pembebasan, lebar jalan nanti akan bertambah jadi 10 meter sampai 12 meter.
Plt. Kepala Dinas PU BM SDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono menjelaskan saat ini Pemkab sudah mengirim surat ke TNI AL selaku pemilik lahan. Setelah proses administrasi pembebasan lahan selesai, pihak TNI AL akan membantu melakukan penertiban bangunan.
“Pemkab Sidoarjo sudah mengirim surat ke pemilik lahan dalam hal ini TNI AL. Ini sudah jalan, proses sudah ada lampu hijau. Nanti pihak TNI AL akan membantu dalam penertibannya,” ujarnya
Eko memperkirakan proses pembangunan jalannya sendiri tidak membutuhkan waktu lama, jika pembebasan lahannya sudah selesai.
“Proses pemadatan jalan dan pengaspalan tidak perlu waktu lama, hanya hitungan hari, seperti yang kami lakukan di pertigaan Pasar Suko beberapa bulan lalu,” katanya. (lin/fat/antara)