Jakarta (pilar.id) – Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menggelar forum diskusi dengan tema ‘Sinergi Penyusunan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nasional Berbasis Sains’.
Acara ini diselenggarakan di Wyndham Casablanca Jakarta dengan tujuan untuk mendukung komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim, sebagaimana yang tercantum dalam NDC (Nationally Determined Contribution) berdasarkan Perjanjian Paris.
Dalam sambutannya, Ketua ASI sekaligus Presiden IBCSD, Lilik Unggul Raharjo, menekankan pentingnya aksi dekarbonisasi sebagai tanggung jawab terhadap lingkungan. “Industri semen memiliki tantangan unik dalam berkomitmen pada inisiatif karbon netral, melakukan produksi inovatif untuk solusi berkelanjutan, dan menerapkan ekonomi sirkular,” kata Lilik.
Forum diskusi ini dihadiri oleh pembicara-pembicara terkemuka, antara lain Herman Supriadi, Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian; Octavianus Bramantya, General Manager KADIN Net Zero Hub; dan Oepoyo Prakoso, Head of Corporate Environment & Sustainability PT Solusi Bangun Indonesia. Turut hadir juga Wiwik Pudjiastuti, Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non-Logam di Kementerian Perindustrian.
Diskusi tersebut membahas kontribusi industri semen terhadap emisi global yang signifikan. Produksi semen bertanggung jawab atas sekitar 8 persen emisi CO2 global pada tahun 2019 menurut International Energy Agency (IEA), menjadikannya salah satu industri penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia.
Menyikapi tantangan ini, Kementerian Perindustrian telah menetapkan Standar Industri Hijau untuk semen pada tahun 2018, dengan target pengurangan emisi sebesar 2,75 hingga 3,25 juta ton CO2 berdasarkan dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC). Kementerian Perindustrian juga mendukung industri semen dalam menyusun peta jalan penurunan emisi karbon untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Herman Supriadi menyatakan, “Dunia usaha saat ini berinvestasi melalui Standar Industri Hijau sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan untuk meningkatkan daya saing. Selain itu, investasi ini juga dapat menciptakan lapangan kerja hijau serta meningkatkan kualitas lingkungan dan keanekaragaman hayati.”
Oepoyo Prakoso menambahkan, “Kami berharap adanya standar kinerja semen dan insentif bagi industri semen guna menyusun roadmap dekarbonisasi jangka panjang. Hal ini akan memastikan bahwa industri dapat secara bersama-sama menurunkan emisi CO2.”
IBCSD aktif mempromosikan kepemimpinan dan tindakan kolektif di sektor bisnis menuju ekonomi rendah karbon melalui platformnya, yaitu Kadin Net Zero Hub (KADIN NZH). KADIN NZH bertujuan untuk membantu perusahaan-perusahaan Indonesia dalam transisi menuju emisi nol bersih, sejalan dengan upaya global untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 dan komitmen Indonesia terhadap netralitas karbon pada tahun 2060.
Octavianus Bramantya menyatakan, “Industri tidak bisa berhenti berkembang dalam perspektif keuangan dan produksi, tetapi kita juga harus menyadari bahwa dinamika iklim semakin terasa. Jika kita tidak mengikuti perkembangan ini, kita akan tertinggal.”
Forum diskusi ini bertujuan untuk mendorong pertukaran pengetahuan dan kolaborasi di antara pemangku kepentingan industri semen dalam mengatasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi dan mencapai target nol karbon. Selain itu, forum ini juga membahas strategi dan peta jalan pemerintah Indonesia dalam mendekarbonisasi sektor industri, dengan fokus pada industri semen.
Wiwik Pudjiastuti menegaskan, “Implementasi segera peta jalan industri semen sangat penting, diikuti dengan diskusi mengenai waktu pelaksanaannya. Sinergi adalah kunci di sini.”
Forum diskusi ini menjadi platform bagi pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan mempercepat upaya menuju industri semen yang berkelanjutan, terdekarbonisasi, dan berkontribusi pada target nol karbon Indonesia. Dengan pertukaran pengetahuan dan kolaborasi yang terjalin, diharapkan para peserta dapat membentuk dasar bagi penyusunan peta jalan dekarbonisasi industri nasional yang berbasis sains. (usm/hdl)